DPRD Situbondo, Bhirawa
Jajaran Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo menggelar rapat koordinasi atau rakor bersama Bulog, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kodim dan Polres Situbondo.
Rapat itu digelar untuk mengantisipasi panen raya jagung yang akan berlangsung pada Oktober-November 2025. Rapat tersebut dipimpin Ketua Komisi II, Djaenur Rido, membahas kepastian harga dan kebijakan pembelian jagung oleh Bulog agar petani tidak merugi.
“Ya, hasil kesepakatan menetapkan harga jagung pipil basah sebesar Rp 5.500/kg dan jagung pipil kering Rp 6.400/kg. Penetapan harga ini diharapkan memberi kepastian dan rasa aman bagi petani dalam menghadapi musim panen,” tutur Djaenur Rido.
Selain itu, aku politisi Partai Gerindra itu, rapat koordinasi lintas instansi tersebut juga bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Kabupaten Situbondo agar tidak terjadi fluktuasi yang merugikan petani maupun konsumen.
“Dalam rakor tersebut kami (Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo) juga menyoroti persoalan pengairan lahan pertanian, terutama bagi petani yang belum memiliki saluran irigasi. Komisi II turut mendorong Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan agar segera menuntaskan pembangunan sumur bor dalam dan penyediaan aliran listrik di beberapa titik persawahan,” ujar Djaenur Ridho.
Dengan langkah ini, sambung mantan politisi PDIP itu, Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo berharap panen raya jagung di Situbondo dapat berlangsung sukses.
“Selain itu, kami ingin dan berharap agar harga tetap stabil dan kesejahteraan petani lebih meningkat,” pungkas mantan Wakil Ketua DPRD Situbondo itu. (awi.dre)


