25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Khofifah Pimpin Pembaretan Serentak 1.346 Siswa SMA Taruna Se Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah akan memimpin upacara pembaretan enam SMA Negeri Taruna di Jawa Timur. Proses pembaretan ini merupakan prosesi sakral bagi taruna-taruni usai menjalankan pendidikan masa basis selama 3 bulan.

Siapkan Pemimpin Tangguh dan Berkarakter Songsong Indonesia Emas 2045

Pemprov Jatim, Bhirawa
Sebanyak 1.346 siswa kelas X SMA Negeri Taruna se Jawa Timur akan mengikuti prosesi upacara pembaretan di Dermaga Madura Koarmada II Surabaya, hari ini (16/10).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan akan memimpin upacara sekaligus menyematkan baret kepada ribuan siswa dari enam SMAN Taruna di Jatim.

Diantaranya, SMAN Taruna Nala Jatim, SMAN 3 Taruna Angkasa Jatim, SMAN 5 Taruna Brawijaya, SMAN 2 Taruna Bhayangkara, SMAN Taruna Madani dan SMAN 2 Taruna Pamong Praja akan dilakukan pembaretan setelah melaksanakan pendidikan masa basis selama tiga bulan penuh.

“Insya Allah besok akan dilakukan pembaretan kolektif. Pembaretan ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian masa basis Taruna yang dilakukan sejak mereka dinyatakan lulus dan masuk kelas X secara resmi,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (15/10).

Dikatakan Khofifah, para taruna-taruni ini telah menjalani masa pengenalan Lingkungan Kehidupan Ksatrian, tempat mereka ditempa.

Pembaretan ini merupakan awal cikal bakal membentuk dan menggembleng pembinaan mental, karakter dan spiritual para taruna-taruni se-Jatim.

“Selama tiga bulan mereka dilatih sikap displin, kepemimpinan, mengenal kehidupan kstarian dimulai dari kehidupan bangun tidur sampai dengan tidur lagi,” lanjutnya.

Berita Terkait :  Berkat CSR SIG, Dua Dusun di Kabupaten Tuban Tak Kekurangan Air Bersih

Tak hanya itu, lanjut Khofifah, mereka juga belajar mengenal proses pembelajaran di dalam kelas maupun asrama serta pembelajaran yang dilakukan, termasuk kode etik selama mengikuti pendidikan yang disebut peraturan kehidupan praja.

Selama tiga bulan mereka juga digembleng dalam sistem boarding school, yang mana, tidak diperkenankan berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga. Tujuannya adalah agar mereka tetap fokus pada tujuan utama yaitu belajar dan tidak terdistraksi oleh hal-hal eksternal.

“Mereka dididik supaya menjadi generasi yang tangguh, berkarakter, bertanggung jawab, disiplin dan berintergritas. Yang nantinya dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Untuk itu, Gubernur Khofifah berharap supaya taruna-taruni belajar dengan baik, mengejar prestasi terbaik dibidang akademik. Pihaknya optimis SMA Taruna akan melahirkan SDM unggul dengan karakter kuat, berjiwa kepemimpinan, solidaritas, kedisiplinan, tanggung jawab, kemandirian serta religiusitas.

“Pembangunan SDM ini penting menuju Indonesia Emas 2045. Salah satunya lewat SMA Taruna yang berkontribusi mengimplementasikan pendidikan karakter yang kuat dan disiplin guna membangun NKRI,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan sebelum dilakukan pembaretan, para taruna kelas X ini wajib mengikuti masa basis selama tiga bulan. Dalam rentan waktu ini para taruna dan taruni mendapat pembinaan dalam berbagai aspek, meliputi Peraturan Baris Berbaris (PBB), Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD), Kehidupan Bersama, Kepemimpinan, Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan, Peraturan Penghormatan Militer (PPM), Cara Memberikan Instruksi (CMI), serta Sosialisasi Peraturan Kehidupan Taruna.

Berita Terkait :  Owner Balad Grup Apresiasi Keberpihakan pada Rakyat yang Intens Berusaha

“Masing-masing sekolah juga menyeleksi dua siswa terbaik. Satu taruna dan satu taruni. Sehingga secara keseluruhan terdapat 12 taruna-taruni terbaik se-Jawa Timur yang akan menerima penghargaan khusus pada upacara pembaretan,” jelas Aries.

Kadindik kelahiran Makassar ini menambahkan dalam momentum pembaretan juga dilaksanakan penilaian Gerakan Sekolah Bermural dan Berkarakter (GSBB). Program tersebut menjadi bagian dari upaya membangun kepedulian lingkungan dan karakter warga sekolah.

“Melalui GSBB, kami ingin menumbuhkan budaya bersih, indah, dan nyaman di lingkungan sekolah. SMA Taruna diharapkan menjadi role model bagi sekolah lainnya dalam menjaga kebersihan dan menciptakan suasana belajar yang positif,” jelas Aries.

Penilaian GSBB meliputi sejumlah indikator seperti jumlah mural di area publik dan privat, kebersihan lingkungan dan toilet, kerapian interior dan eksterior sekolah, serta inovasi dalam mendukung gerakan tersebut.

Rencananya, upacara pembaretan akan diisi dengan penganugerahan Lencana Jer Besuki Mawa Beya Kategori Perak pada Kepala SMA Negeri Taruna oleh Gubernur Jawa Timur, upacara penyematan baret bagi siswa SMA Taruna, demonstrasi keterampilan taruna, serta defile pasukan taruna kelas X. [ina.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru