Surabaya, Bhirawa
Dua mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), mengaplikasikan inovasi sistem Akuakultur berbasis Internet of Things (IoT) mereka, APENS-IOT, bagi penggiat hidroponik di Bangkalan, Madura.
Inovasi tersebut pemantauan kondisi tanaman sekaligus pengelolaan pakan ikan, dengan semuanya dioperasikan secara otomatis, dan terintegrasi Android pada Sistem Akuaponik. Sabtu, (11/10/2025)
Dafit Ody Endriantono mengukapkan bahwa APENS-IOT telah diimplementasikan di kebun SerPis di daerah Jemursari Surabaya, tapi kondisi lingkungan yang berbeda, membutuhkan adanya pengkondisian, seperti di Bangkalan.
“Memperbaiki beberapa hal agar inovasinya dapat lebih diimplementasikan, perbaikan itu seperti pada sistem prototype, yang dibuat lebih stabil dan tahan lama, mengingat sebelumnya, sering terjadi error/ gangguan pasca digunakan beberapa kali, serta Pemutakhiran pemantauan melalui aplikasi, menjadi sepenuhnya Internet of Things (IoT) sehingga memudahkan akses pengguna,” jelasnya.
Ody menyampaikan sebuah manual book bagi petani akuaponik pemula, yang memuat panduan bertani akuaponik dengan cara yang sederhana, lengkap dengan rekomendasi bibit tanaman dan ikan, beserta takaran pakannya.
“Ada suatu tantangan baru, supaya motivasi petani pemula tetap terjaga dengan baik untuk keberlanjutan pertanian itu sendiri, biasanya petani pemula tinggi tingkat kerawanan gagal,” ujar Ody.
Ody mengatakan terkait edukasi pertanian urban dan teknologinya, menuju kemandirian pangan, jika ke depan hasil dari pertanian urban dapat dinikmati oleh makin banyak orang, atau bahkan menjadi komoditi yang bisa diperjual belikan.
“implementasi APENS-IOT makin digalakkan dengan skala yang lebih besar, tentunya mendukung hasil pertanian yang melimpah, ini menandakan inovasi yang makin membumi serta membawa dampak luas bagi masyarakat,” tuturnya.
Sangat senang mendapat kesempatan bisa mempresentasikan inovasi saya, tambah Ody, Dimana kegiatan benar-benar membawa manfaat, bertemu banyak guru dan pelaku pertanian dan peternakan urban di sana.
Sementara itu, Pengurus Inisiatif Bangkalan, Ardhan Izzanul menjelaskan komunitasnya cukup aktif mengerakkan masyarakat supaya peduli terhadap lingkungan.
“Selain ingin meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan, kami juga melakukan edukasi pengelolaan sampah dan pengembangan kebun organik,” ucap Ardhan.
Ardhan merasa terpuka terhadap inovasi terkait pemantauan kondisi tanaman sekaligus pengelolaan pakan ikan, dioperasikan secara otomatis, dan terintegrasi Android pada Sistem Akuaponik.
“Pertanian urban atau urban farming akhir-akhir ini menjadi hal yang sangat menarik bagi masyarakat di perkotaan, Bangkalan juga mulai mengenalkan sekaligus mengajak masyarakat untuk menjadi petani urban, dapat memenuhi kebutuhan bahan makanan, seperti sayuran, buah dan bahkan protein hewani melalui peternakan,” imbuhnya. [ren]


