28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

FK ITS Kenalkan Pembelajaran 3D Ancaman Penyakit Akibat Rokok di SDIT Al Uswah



Surabaya, Bhirawa
Tim Pengabdian Masyarakat (Penmas) dari Fakultas Kedokteran ITS berinovasi dengan media pembelajaran tiga dimensi (3D) yang memungkinkan anak belajar secara visual dan kinestetik. Pendekatan ini terbukti meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa terhadap materi kesehatan.

Kolaborasi antara Fakultas Kedokteran ITS dan SDIT Al Uswah Surabaya, yang dikenal aktif dalam pendidikan kesehatan anak, bertujuan mewujudkan lingkungan sekolah bebas asap rokok melalui pembelajaran interaktif yang menyenangkan.

Strategi pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan interaktif berbasis teknologi tiga dimensi, agar siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan. Guru dilibatkan di setiap tahap untuk memastikan pemahaman komprehensif dan keberlanjutan program. Selain edukasi, dilakukan pula workshop interaktif berbasis kelompok kecil (small group discussion) agar siswa dapat hands-on menggunakan media 3D dan berdiskusi langsung dengan fasilitator mahasiswa.

Evaluasi efektivitas kegiatan dilakukan melalui pretest dan posttest, serta survei umpan balik untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan komitmen sekolah terhadap lingkungan bebas asap rokok. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan doa pembuka, dilanjutkan sambutan oleh dr. Rizka Nurul Hidayah, M.Biomed selaku ketua panitia, serta Sulaikah Kurniawati, S.Si selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDIT Al Uswah.

Sebelum materi dimulai, siswa mengerjakan pretest berisi 10 soal untuk mengukur pengetahuan dasar mereka tentang rokok. Sesi pertama diisi dengan materi “Efek Buruk Rokok pada Kesehatan Anak” oleh dr. Rahmah Yasinta Rangkuti, Sp.A., M.Biomed. Materi membahas dampak rokok terhadap paru-paru, efek psikologis seperti ketergantungan, hingga risiko stunting. Siswa tampak antusias dan aktif mengajukan pertanyaan. Selanjutnya dilakukan ice breaking berupa permainan interaktif untuk menjaga semangat siswa. Pada sesi kedua, sebanyak total 80 siswa dibagi ke dalam empat kelompok kecil dan difasilitasi oleh mahasiswa kedokteran semester pertama. Mereka mempelajari penyakit paru akibat rokok menggunakan media 3D, yang menampilkan organ tubuh secara visual dan dapat disentuh langsung. Kegiatan ditutup dengan posttest, pemberian sertifikat kepada mitra dan narasumber, serta sesi foto bersama antara tim ITS, guru, dan siswa.

Berita Terkait :  Pengabdian kepada Masyarakat Biologi Unair Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang Molekular
Pemberian sertifikat kepada pemateri (dr. Rahma Yasinta Sp.A) oleh ketua panitia (dr. Rizka Nurul Hidayah, M.Biomed)

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran siswa terhadap bahaya rokok dan menanamkan nilai hidup sehat sejak dini. Selain edukasi langsung, tim juga menyerahkan manekin edukasi 3D kepada pihak sekolah untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Ke depan, tim ITS berencana mengembangkan versi digital interaktif agar bisa digunakan lebih luas oleh sekolah lain di Surabaya.

Sebagai catatan, rokok merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan sekitar 8 juta orang meninggal setiap tahun akibat tembakau, di mana 1,3 juta di antaranya adalah perokok pasif. Anak-anak, terutama siswa sekolah dasar dengan rasa ingin tahu tinggi, menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap paparan asap rokok. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, dan sekitar 250 di antaranya terbukti merusak kesehatan. Anak yang terpapar asap rokok baik secara aktif dan pasif berisiko mengalami asma, infeksi saluran pernapasan, hingga gangguan perkembangan. Karena itu, pendidikan kesehatan sejak dini penting untuk membangun kesadaran anak tentang bahaya rokok. Sayangnya, metode pembelajaran konvensional sering kali kurang menarik bagi anak-anak. [why]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru