25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

1.600 KUS Terbentuk, Program Wirausaha SMA Double Track Catatkan Rekor MURI


Pemprov Jatim, Bhirawa
Sebanyak 1.600 Kelompok Usaha Siswa (KUS) dari 144 SMA dengan 9.600 anggota telah terbentuk untuk menggenjot geliat wirausaha muda dikalangan siswa SMA. Hasil program kerjasama antara Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim dengan ITS inipun tercatat oleh Rekor MURI dengan kategori KUS Terbanyak yang dibentuk untuk mencetak wirausaha. Penghargaan ini diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dari Perwakilan MURI dalam Millenial Entreprenur Award (MEA) 2025.

Terkait capaian ini, Gubernur Khofifah, mengapresiasi keberhasilan program SMA DT dalam menyiapkan generasi muda yang mandiri dan berdaya saing. Ia menyebut, pendekatan program ini yang menghubungkan siswa dengan dunia industri membuat hasil karya mereka mampu bersaing di pasar global. “Hal ini terbukti dengan beberapa busana karya siswa SMA DT terjual di Hongkong dan pasar internasional,” ujar Khofifah, Rabu (8/10).

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa dunia usaha kini menjadi ruang pembelajaran baru bagi generasi muda. Ia menyebut siswa harus siap dengan segala perubahan yang terus bergerak dan dinamis.

“Dunia akan terus berubah, yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Anak-anak kita harus tangguh menghadapi perubahan, contoh saja misalkan untuk kompetensi desain. Hari ini mungkin sesuai kebutuhan pasar tapi di masa depan desain hari ini kebutuhan pasar akan berbeda, oleh karenanya kalian harus berani berinovasi,” terangnya.

Berita Terkait :  Meriahkan Harganas ke-31, DP3APPKB Situbondo Gelar Aneka Kegiatan Bakti Sosial

Program Double Track sendiri menjadi jalan bagi siswa SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Berdasakan data Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, sekitar 62 persen dari total lulusan untuk meiliki keterampilan dan usaha mandiri.

Khofifah juga beri dorongan bagi para siswa SMA DT untuk menjadikan kompetisi ini bukan sebagai akhir perjalanan, melainkan langkah awal menuju kemandirian. Ia menekankan bahwa keberlanjutan usaha dan inovasi hanya bisa terwujud jika mereka terus beradaptasi. “Perubahan tidak pernah berhenti dan kita pun tak boleh berhenti berubah,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menuturkan Millennial Entrepreneur Award bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan bentuk apresiasi dan motivasi nyata bagi siswa dan alumni yang telah berwirausaha.

“Sekolah-sekolah kini langsung terkoneksi dengan dunia usaha dan industri (DUDI). Ada yang membuka jasa tata rias, kuliner, hingga multimedia. Rata-rata omzet mereka bisa mencapai Rp5-7 juta per bulan,” ujar Aries.

Bahkan, akumulasi omzet dari seluruh kompetensi Double Track di 144 sekolah sejak Januari hingga Agustus 2025 tercatat mencapai Rp4,7 miliar. Sebuah angka yang menunjukkan betapa besar potensi wirausaha di kalangan pelajar.

Aries juga menyebut, 1.600 KUS yang telah terbentuk ini, telah berkompetisi dalam MEA 2025. Kompetisi ini, kata Aries sebagai ajang unjuk kreativitas dan kemandirian ekonomi bagi para siswa.

Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menekankan pentingnya keterampilan terapan bagi lulusan SMA. Ia menilai, tidak semua siswa akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga perlu dibekali life skill untuk kemandirian. Menyikapi hal tersebut, lahirlah Program SMA Double Track (DT) untuk memberikan keterampilan praktis bagi para siswa.

Berita Terkait :  Babinsa Jrambe Bekali Wawasan Kebangsaan di SMPN 2 Dlanggu

Bambang memaparkan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi antara ITS dan Dispendik Jatim dengan dunia industri dan UNICEF. Dalam hal ini, ITS turut mengambil peran sebagai mitra akademik yang mendampingi siswa dan guru dalam pengembangan keterampilan teknis dan pelatihan digital. “ITS bangga dapat menjadi bagian dari upaya membangun generasi muda yang terampil dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Adapun tahun ini, MEA menghadirkan sembilan kategori lomba yang meliputi berbagai bidang kewirausahaan dan inovasi, seperti Perencanaan dan Pengembangan Usaha Siswa, Layanan DT Mart, Inovasi Media Pelatihan, Promosi Produk, hingga Pembuatan Produk Unggulan. Para peserta yang tergabung dalam KUS berkompetisi menampilkan karya dalam bentuk video kreatif yang menonjolkan aspek inovasi, keberlanjutan, dan dampak sosial. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru