Surabaya, Bhirawa
Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga Surabaya lolos seleksi nasional Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025.
Terdapat 2 tim yang lolos yaitu Akasa Gandiwa untuk divisi racing plane, dan Dwi Cakra untuk divisi Technology Development, kompetisi akan berlangsung pada Universitas Andalas, Kota Padang di Landasan Udara Sutan Sjahrir, Kota Padang, Kamis (9/10).
Dekan FTMM UNAIR, Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si menyampaikan selamat terhadap tim Komunitas Robotika Universitas Airlangga (KOMBO UA) menuju Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025. “Selamat berjuang kalian terbaik semoga berjalan lancer tidak ada kendala dalam kompetisi dan membawa prestasi saat Kembali di Surabaya,” tuturnya.
Prof. Retna menambahkan bahwa meski berusia 5 tahun, FTMM UNAIR berhasil meraih sejumlah prestasi nasional dan internasional, berharap tim Akasa Gandiwa dan Dwi Cakra bisa meraih juara.
Ketua Tim Akasa Gandiwa Muhammad Alvarezi Usamah menjelaskan bahwa persiapan sudah berlangsung sejak Maret 2025 dalam pelaksanaan seleksi wilayah, tanpa ada kendala berarti. “Timnya tampil lima terbaik, Meski secara officially, panitia tidak mengumumkan penampil terbaik dalam seleksi wilayah,” jelasnya.
Lanjut Alvarezi mengatakan untuk persiapan tahun ini jauh lebih matang, kami berhasil take off dengan baik dan lancer, serta menyelesaikan misi terbang kami dalam 16 detik, waktu yang cukup cepat sebenarnya. “Sebagai strategi, timnya tetap berlatih jelang seleksi nasional, termasuk memodifikasi komponen elektrikal, dengan harapan meningkatkan performa,” ujarnya.
Sebelumnya, terdapat 4 tim robot yang ikut seleksi regional yang berlangsung di lapangan aeromodelling TNI AU Raci Pasuruan dan workshop Kampus C UNAIR, dalam Seleksi regional tersebut Tim Akasena dengan robot terbang VIPER24 untuk divisi Fixed Wing, mengalami hasil kurang memuaskan. Dimana VIPER24 gagal take off dan tim Tesserax dengan robot terbang Vortex mengalami hal yang sama, akhirnya pada H-2 seleksi wilayah mengalami kecelakaan besar, menyebabkan sejumlah komponen rusak, akhirnya cuman dua tim yang lolos, Tim Dwi Cakra untuk divisi Technology Development dan Akasa Gandiwa untuk divisi racing plane lolos ke seleksi nasional. [ren.wwn]


