Kota Pasuruan, Bhirawa
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan mencatat angka kemiskinan 2025 di wilayah Kota Pasuruan turun. Kini, jumlah penduduk miskin sebanyak 12.830 jiwa. Atau turun sebesar 240 jiwa dari tahun lalu, atau 2024.
Kepala BPS Kota Pasuruan, Imam Sudarmadji menyatakan, jumlah penduduk miskin turun 240 jiwa dari 13.070 jiwa pada 2024 menjadi 12.830 jiwa. Persentase penduduk miskin juga turun menjadi 6,18 persen tahun 2025.
”Turun sebesar 0,14% dari sebelumnya 6,32%. Penurunan penduduk miskin ini berbanding lurus dengan tingkat kemiskinan,” ujar Imam Sudarmadji, Rabu (8/10).
Menurut Imam, jumlah penduduk miskin tahun 2025 ini adalah yang terendah selama dua dekade terakhir. Pada periode 2003 hingga 2008, tingkat kemiskinan berada di level dua digit atau di atas 10%. Memasuki 2009 sampai 2025, tingkat kemiskinan berhasil ditekan hingga berada pada level satu digit.
”Meski sempat mengalami fluktuasi, tren perkembangan tingkat kemiskinan di Kota Pasuruan cenderung mengalami penurunan,” kata Imam Sudarmadji.
Namun, juga sempat naik saat pandemi pada 2020 dan 2021 menjadi masing masing 6,66 persen dan 6,88%, hingga mencapai yang terendah tahun 2025 ini sebesar 6,18%. Pada 2003, tingkat kemiskinan sempat 13,63% dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 24.000 ribu jiwa.
Artinya selama hampir dua dekade, kemiskinan berhasil ditekan sebesar 11.170 jiwa dan tingkat presentase kemiskinan bisa diturunkan hingga 7,45%. Hal itulah, menunjukkan program yang dilakukan Pemkot Pasuruan berhasil.
”Pemkot Pasuruan berhasil mengentas kemiskinan, berkat program pemberian bantuan sosial. Makanya, program ini sangatlah berhasil,” jelas Imam Sudarmadji.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat mengungkapkan jumlah penduduk miskin di kota Pasuruan menurun merupakan hal yang sangat menggembirakan. Pasalnya, usaha pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan sudah menuju ke arah yang positif.
”Pengentasan kemiskinan di Kota Pasuruan masih perlu ditingkatkan akselerasinya. Sehingga pengentasan kemiskinan di wilayah kota Pasuruan berjalan lebih cepat dan lebih tepat sasaran,” kata Kokoh Arie Hidayat.
Adapun, program-program bantuan sosial untuk meringankan beban adalah sebuah program-program pemberdayaan. Terlebih untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan program-program untuk mengurangi kantong-kantong kemiskinan sudah berada di jalur yang seharusnya. [hil.fen]


