Rumah Dinas Bupati yang akan diubah menjadi pusat sejarah daerah, sebagai upaya melestarikan nilai-nilai historis kepemimpinan Kabupaten Probolinggo, Selasa (7/10). foto: ayu firdausiyah ahmad/bhirawa
Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Bupati Probolinggo, Muhammad Haris, menggagas langkah baru dalam pelestarian warisan sejarah daerah. Rumah Dinas Bupati yang selama ini difungsikan sebagai tempat kegiatan resmi pemerintahan, rencananya akan disulap menjadi pusat sejarah Kabupaten Probolinggo.
Menurut Bupati Haris, bangunan rumah dinas tersebut memiliki nilai historis yang kuat dengan perjalanan panjang pemerintahan Kabupaten Probolinggo sejak abad ke 18, diantaranya Kiai Djoyolelono yang memimpin Kabupaten Probolinggo pada tahun 1746, kemudian Kiai Tumenggung Djodjonegoro pada tahun 1768. Keduanya tidak lepas dari keberadaan rumah dinas ini.
‘’Karena itu, saya berencana menjadikannya sebagai salah satu pusat sejarah,’’ ujar Bupati Haris, belum lama ini.
Langkah awal yang telah ditempuh yakni mengubah nama Rumah Dinas Bupati menjadi Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa. Perubahan nama ini bukan sekadar simbol, melainkan bentuk penghormatan terhadap sejarah serta upaya menjadikan pendopo lebih terbuka bagi masyarakat.
‘’Selain sebagai pelestarian sejarah, kami ingin pendopo tidak lagi terkesan eksklusif. Masyarakat bisa datang, mengenal sejarah, sekaligus merasakan nilai-nilai perjuangan para pemimpin terdahulu,’’ imbuhnya.
Konsep pusat sejarah yang akan dikembangkan di pendopo masih dalam tahap perencanaan. Nantinya, akan disediakan fasilitas pendukung yang menguatkan fungsi tempat ini sebagai ruang publik bersejarah, mulai dari dokumentasi arsip, foto, hingga peninggalan benda bersejarah.
Meski difungsikan sebagai pusat sejarah, Bupati Haris menegaskan bahwa pendopo tetap digunakan untuk kegiatan pemerintahan daerah seperti pertemuan resmi dan acara kenegaraan.
‘’Justru kegiatan itu menjadi pengingat bahwa tempat ini memiliki makna historis. Sekaligus memberi kesempatan masyarakat untuk mengenal lebih dekat tempat yang selama ini menjadi simbol kepemimpinan daerah,’’ tuturnya.
Bupati menambahkan, rencana itu akan segera direalisasikan setelah proses administrasi internal selesai.
‘’Insya Allah dalam waktu dekat, secepatnya lah. Karena kemarin kita masih menunggu proses mutasi jabatan yang kosong selesai,’’ tandasnya. (fir.fen)


