Bupati Gatut Sunu memeriksa peralatan yang dimiliki BPBD Kabupaten Tulungagung saat Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi, Selasa (7/10).n ist
Pemkab Tulungagung, Bhirawa.
Memasuki musim hujan, Pemkab Tulungagung menggelar Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Selasa (7/10). Apel dipimpin Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, yang didampingi Kapolres Tulungagung, AKBP Mohammad Taat Resdi dan Kasdim 0807 Tulungagung, Mayor Arh Untung Wiyono.
Bupati Gatut Sunu saat apel menandaskan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memastikan kesiapan seluruh unsur daerah menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
‘’Secara spesifik, ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi di Kabupaten Tulungagung. Baik itu ancaman bencana tanah longsor, bencana banjir, maupun angin kencang dan puting beliung,’’ ujarnya.
Menurut dia, risiko bencana di Tulungagung justru diperburuk pula dengan terjadinya alih fungsi lahan. Banyak wilayah yang seharusnya adalah hutan, tidak lagi mampu menjalankan fungsinya sebagai hutan, khususnya dalam membantu mengendalikan bencana hidrometeorologi.
‘’Karena itu kami saat ini siaga dalam mengahadapi bencana. Sudah dilakukan pengecekan peralatan dan pasukan, semuanya disiapkan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan,’’ paparnya.
Bupati Gatut Sunu menyebut dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, sampai bulan Oktober tahun ini, telah terjadi tujuh kejadian bencana banjir. Selain juga tujuh kejadian tanah longsor serta 16 kejadian angin kencang dan puting beliung.
‘’Bahkan, saat ini, di wilayah perkotaan, banjir maupun genangan, mudah ditemui ketika turun hujan lebat. Saya kira, dalam jangka pendek, kita perlu fokus memperbaiki sistem drainase yang kurang memadai,’’ tuturnya.
Usai apel, mantan Wabup Tulungagung ini membeberkan tengah menyediakan dana sebesar Rp 3 miliar di tahun 2025 untuk menghadapi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Dana tersebut merupakan dana belanja tidak terduga (BTT).
Sebelumnya, Bupati Gatut Sunu mengajak seluruh warga Tulungagung berdoa agar terhindar dari bencana.
‘’Saya mengajak kita semua untuk berdoa, semoga Allah, Tuhan yang Maha Pemelihara, senantiasa menjaga daerah kita tetap aman, dijauhkan dari segala bentuk bencana, dan memberikan kekuatan kepada kita semua untuk selalu siap dan sigap, dalam menghadapi setiap keadaan,’’ harapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson P Nadeak, mengungkapkan daerah di Tulungagung sudah terpetakan terkait risiko bencana. ‘’Di wilayah barat biasa terjadi longsor. Di selatan kerap terjadi banjir dan di timur sekarang sering terjadi angin kencag dan angin puting beliung,’’ katanya.
Robinson berharap, seluruh warga Tulungagung saat ini tetap berhati-hati dan waspada. Terlebih datangnya bencana tidak dapat diprediksi.
‘’Langkah mitigasi, tetap harus berhati-hati. Namanya bencana tidak bisa diprediksi kapan terjadi. BMKG sendiri juga memprediksi. Jadi, hati-hati dan waspada di cuaca ekstrem saat ini,’’ tuturnya. (wed.fen).


