Surabaya, Bhirawa
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) meninjau fasilitas ruang TBC sekaligus menghadiri Rapat Koordinasi dan Dialog Penuntasan TBC di RS Siti Khodijah, Sepanjang.
TBC ialah penyakit yang sempat terabaikan, terutama saat pandemi Covid-19 banyak terinterupsi, Indonesia masih tinggi, menempati urutan kedua setelah India.
Menko PMK, Pratikno, menjelaskan sekarang pemerintah membentuk TP2TB (Tim Percepatan Penanganan Tuberkulosis) sebagai mempercepat penanggulangan, dimana program tersebut menjangkau hingga tingkat desa melalui Desa Siaga TBC. “Sekarang upayakan semaksimal mungkin percepatan penanganan TBC, menjadi prioritas utama, terutama di delapan provinsi, mayoritas di Jawa,” ujarnya.
Lanjut Pratikno mengatakan bahwa telah melibatkan beberapa kementerian, terutama Kementerian Kesehatan, kenapa Jawa karena jumlah kasus terbanyak berada di Indonesia. “Pemerintah juga menghidupkan kembali program TOS (Temukan, Obati, Sampai Sembuh), Program bertujuan memastikan pasien menjalani pengobatan hingga benar-benar sembuh, jadi tidak perlu khawatir dengan TBC, tetapi harus tetap harus waspada, terpenting bersedia melakukan screening, temukan kasus, obati, dan obat pun sudah tersedia,” tuturnya.
Pratikno menyampaikan bahwa menilai fasilitas klinik TBC RS Siti Khadijah sangat mendukung program pemerintah, dimana sarana dan obat yang tersedia di rumah sakit tersebut bisa mempercepat penanggulangan TBC di Indonesia.
“Rumah sakit punya fasilitas klinik TBC yang luar biasa, membantu pemerintah mempercepat penanggulangan tuberculosis, tren kasus TBC memang tidak meningkat, namun penurunannya juga belum signifikan, sebab itu dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan,” pungkas Pratikno.
Pratikno menambahkan data terbaru jumlah kasus TB di Indonesia mencapai 1.090.000, berhatrap percepatan skrining dapat menemukan lebih banyak penderita sehingga segera mendapat pengobatan.
“Terpenting adalah penemuan kasus secepat-cepatnya, Skrining harus dipercepat agar penderita bisa segera dibantu, diobati, didukung, sehingga cepat sembuh dan tidak menular,” imbuhnya. [ren.wwn]


