25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Menu Buah Diganti Jus, Dapur SPPG Kendalpayak di Evaluasi DKP Kabupaten Malang

Kepala DKP Kab Malang Mahila Surya Dewi saat melakukan evaluasi dan monitoring dapur SPPG Yayasan Galon Mulyo Sejati, di Desa Kendalpayak, Kec Pakisaji, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang melakukan evaluasi dan monitoring dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Galon Mulyo Sejati, di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Sedangkan evaluasi dan monitoring yang dilakukan SPPG itu, karena ditemukan ketidaksesuaian terkait ketentuan, salah satunya menu buah potong diganti dengan jus.

Demikian yang dikatakan, Kepala DKP Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi, Senin (29/9), kepada wartawan. Menurutnya, menu buah yang diganti dengan jus, tidak sesuai dengan ketentuan. Seharusnya, buah dipotong tapi ternyata dibuat jus, yang kemungkinan untuk variasi menu. Sementara, variasi menu berupa jus buah memang tidak diperbolehkan. Meski, hal itu tidak merubah kandungan gizi yang ada di dalam buah. Dan jus buah dapat mengalami oksidasi, sehingga mengurangi kandungan yang ada di dalam buah. Namun, hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan.

“Jika jus buah ada oksidasi dan harus segera di minum. Karena cepat harus di minum, dan jika lebih dari satu jam maka rasanya akan berubah. Dan vitaminnya juga berkurang akan berpengaruh jika di minum,” ujarnya.

Mahila mengatakan, varian menu tersebut juga sudah diindikasi dan diantisipasi oleh DKP Kabupaten Malang. Sehingga hal tersebut sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan siswa Sekolah Dasar (SD) sampai kelas 3. Karena jika siswa-siswa itu daya tahan tubuhnya masih belum kuat, tapi jika kakak kelasnya sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) daya tahan tubuhnya sudah kuat. Sedangkan varian jus buah tersebut diperbolehkan asalkan pendistribusian kepada siswa cepat.

Berita Terkait :  Polda Jatim Hadiri Apel Pasukan Operasi Aman Suro 2025 di Kota Madiun, 950 Personel Dikerahkan, Amankan Tradisi Suroan

“Selain pendistribusian yang cepat, kemasan juga harus disesuaikan. Dan varian menu baru itu tidak bermasalah asalkan, pendistribusian cepat dan saat pendistribusian jangan sampai terkontaminasi,” tutur dia.

Tempat dapur SPPG Yayasan Galon Mulyo Sejati

Perlu diketahui, penggantian menu buah dengan jus pada program pemberian makan bergizi gratis (SPPG) tidak sesuai dengan ketentuan karena jus tidak mempertahankan kandungan serat dan antioksidan sebanyak buah utuh, serta dapat menyebabkan hilangnya nutrisi penting akibat pemrosesan. Penggantian ini merupakan inisiatif SPPG daerah dan belum ada kebijakan khusus dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengizinkannya. Meskipun Badan Gizi Nasional (BGN) sedang merancang sistem pemberian makanan saat libur sekolah.

Mengapa jus kurang sesuai dibanding buah utuh?, karena kehilangan serat dan antioksidan. Proses pengolahan dengan alat juicer akan menghilangkan sebagian besar serat dan antioksidan yang terdapat pada kulit buah, sedangkan keduanya sangat penting untuk kesehatan.

Selain itu andungan Nutrisi Berkurang, karena jus cenderung kurang mengenyangkan dan tidak memberikan manfaat yang sama dengan buah utuh, di mana tubuh bisa mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur secara utuh. Sedangkan potensi penambahan gula, sebab ada beberapa kesalahan dalam pembuatan jus adalah penambahan gula atau pemanis buatan, yang justru bisa mengurangi manfaat nutrisi buah dan tidak baik untuk kesehatan.(AI Overview). (cyn.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru