Surabaya, Bhirawa
Untuk menguatkan pemahaman agama, penguatan wawasan dan penguatan karakter siswa, SMP Muhammadiyah 5 (Spemma) Pucang Surabaya menghadirkan tokoh untuk mengajar Orang Tua Mengajar dengan Program Polisi Mengajar.
Program ini mengambil tema ‘Bijak Bermedia Sosial, Cerdas Menyaring sebelum Sharing’ yang diharapkan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang menggunakan Media Sosial (Medsos) secara bijak bagi siswa Kelas IX Spemma Pucang Surabaya, digelar di Masjid Sholahuddin Spemma Pucang Surabaya dengan narasumber Aiptu Firmansyah, Bripka M Susanto dari Polsek Gubeng Kota Surabaya.
Menurut Kepala Spemma Surabaya, Ustadz Misbach Noehruddin SSi MM, di era digital ini tidak bisa dipisahkan dari dunia anak-anak dan orang dewasa, menggunakan Medsos. Dan sangat penting bagi semua pihak untuk menggunakan Medsos secara bijaksana.
Ustadz Misbach mengungkapkan, penggunaan Medsos yang bijaksana akan memberikan manfaat dan dampak positif kepada sesama. Perhatikan dengan baik, nanti akan dijelaskan oleh bapak polisi yang hadir pada kesempatan ini.
“Intinya kita harus saring sebelum sharing, dipilah-pilah dulu sebelum dibagikan, mana yang baik, mana yang benar, baru kemudian dibagikan,” kata Ustadz Misbach .
Ustadz Misbach juga mengingatkan, di Medsos ada berbagai macam karakter dan banyak informasi, maka penting bagi yang bermedsos untuk menghargai perbedaan yang ada. ”Hargai perbedaan dan privasi mereka, baik pribadi maupun kelembagaan, sehingga masing-masing bisa menjaga nama baik, dan persahabatan, persatuan dan kesatuan tetap terjaga,” tegasnya.
Ustadz Misbach juga mengingatkan untuk selalu berhati-hati ketika repost informasi atau berita, karena itu akan menjadikan dosa dan amal jariyah bagi kita. ”Penting bagi kita semua, untuk berhati-hati dalam repost, termasuk komentar di media sosial, karena kalau berita itu tidak benar, alias hoaks, dan komentar yang jelek, negatif maka kita kena imbas dosanya. Tapi sebaliknya, kalau repost kita benar, tentang hal baik, dan komentar positif, maka akan menjadi amal jariyah bagi kita,” tandasnya.
Aiptu Firmansyah mengedukasi para siswa, tentang pentingnya bagi semua pihak untuk berhati-hati dalam menggunakan Medsos, sebab bila tidak hati-hati selain akan merugikan diri juga merugikan orang lain. ”Kita sebagai manusia yang beragama dan terpelajar, mestinya lebih berhati-hati dan cerdas dalam menggunakan Medsos,” tegasnya.
Aiptu Firmasyah memaparkan secara detail tentang beberapa hal penting, diantaranya Etika dan adab dalam bermedia sosial, Menghindari penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, Dampak hukum dari penyalahgunaan media sosial, dan Pemanfaatan media sosial untuk hal positif (belajar, dakwah, kreativitas).
Aiptu Firmansyah mengingatkan tentang pentingnya menghargai orang lain dimanapun berada, sebagai bagian dari manusia yang beragama, terpelajar dan beradab, dengan mengutip salah satu ayat dalam surat Al-Zalzalah.
“Kalau kita ingin dihargai dan dihormati orang lain, maka kita harus belajar menghargai dan menghormati orang lain. Selain itu, sebagai muslim harus cerdas dan bijak, karena apapun bentuk tindakan kita pasti ada konsekuensinya dan pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT,” tandasnya. [fen.wwn]


