28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Ancak Agung Jember 2025 Catat Rekor MURI, Budaya, Religi, dan Semangat Persatuan Menyatu

Malam Puncak Ancak Agung 2025 menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Jember. Bertempat di Alun-alun Jember Nusantara, Rabu (24/9/2025), ribuan warga tumpah ruah menyaksikan perayaan akbar yang memadukan unsur budaya dan religi dalam satu harmoni.

Oleh:
Gegeh Bagus Setiadi, Kab Jember

Acara yang digagas Pemerintah Kabupaten Jember ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan menampilkan 449 ancak, jumlah terbanyak yang pernah dicatat dalam satu perayaan. Piagam penghargaan itu diterima langsung oleh Bupati Jember Muhammad Fawait di atas panggung utama.

Sejak pagi, arak-arakan ancak dari berbagai desa, sekolah, dan komunitas memenuhi jalanan kota. Namun yang membuat acara ini istimewa bukan sekadar jumlahnya, melainkan makna yang terkandung di dalamnya.

Gunungan hasil bumi, buah-buahan, sayur-mayur, hingga padi tersusun megah menjadi karya seni. Banyak di antaranya dihiasi ornamen bernuansa Islami, seperti lafadz Allah dan Muhammad, bahkan simbol Garuda yang menggambarkan persatuan.

“Alhamdulillah, malam ini kita menyaksikan sejarah baru di Jember. Rekor MURI ini adalah bukti semangat kebersamaan dan cinta masyarakat Jember terhadap budaya sekaligus syiar Islam,” ungkap Bupati Fawait dalam sambutannya.

Tak hanya pesta budaya, nuansa religius begitu kental ketika ribuan jamaah larut dalam shalawat dan doa bersama yang dipimpin KHR. Moch. Kholil As’ad. Suasana menjadi sakral, seakan menegaskan bahwa budaya dan religi bisa berjalan seiring tanpa kehilangan makna.

Berita Terkait :  Mobil Dinas KPU-Bawaslu Kabupaten Pasuruan Dikembalikan

Cerita di Balik Ancak
Setiap ancak punya kisah unik. Kepala Desa Sumberjati, Andriya Suwito, misalnya, menjelaskan bahwa lafadz Allah dan Muhammad yang mereka tampilkan terinspirasi dari sejarah desa serta momentum Maulid Nabi.

“Ini bukan sekadar kreativitas, tapi bentuk penghormatan kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Syukur alhamdulillah, dua ancak kami sama-sama masuk 10 besar terbaik,” ujarnya penuh haru.

Dari kalangan pelajar pun tak kalah antusias. Arif Bijaksono, Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Silo, menuturkan kebanggaannya atas karya murid-muridnya.

“Bagi kami, acara seperti ini pengingat bahwa teladan utama kita adalah Nabi Muhammad SAW. Anak-anak bisa berkreativitas sekaligus memperkuat nilai religius. Bahkan, ancak yang kami buat ada konsep khusus yang agak nyeleneh, sebagai ciri khas kami,” katanya sambil tersenyum.

Menurut Bupati Fawait, Pemerintah Kabupaten Jember akan menjadikan Ancak Agung sebagai agenda tahunan yang terus dikembangkan. Selain menjaga tradisi, acara ini juga diharapkan memberi dampak positif bagi UMKM, pariwisata, dan perekonomian lokal.

“Ancak Agung adalah milik kita semua. Pemerintah akan memastikan tradisi ini tetap terjaga, semakin dikenal luas, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Warisan untuk Generasi Mendatang
Ancak Agung kini bukan hanya milik warga Jember, tetapi sudah menjadi bagian dari khazanah budaya nasional. Dengan torehan rekor MURI, tradisi ini dipandang sebagai ikon kebersamaan, syukur, dan jati diri masyarakat Jember.

Berita Terkait :  PPID Sosialisasi Pemenuhan Informasi Publik pada OPD Pamekasan

Dari hasil bumi yang melimpah hingga lantunan shalawat yang menggema, Jember telah membuktikan bahwa budaya dan religi dapat berpadu indah. Sebuah warisan luhur yang tidak hanya layak dirayakan, tetapi juga diwariskan lintas generasi. [geh.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru