Pemkot Madiun, Bhirawa
Wali Kota Madiun, Dr. Maidi menegaskan di Kota Madiun belum ada laporan yang makan MBG sampai keracunan. Dalam masalah ini, saya wanti-wanti bener. Kanapa di Kota Madiun tidak ada yang keracunan soal MBG. Karena masakan MBG itu, setelah dimasak segera disampaikan kepada yang berhak menerima, agar masakannya tidak basi dan tetap masih enak dimakan.
Dikatakan oleh Wali Kota, karena di Kota Madiun banyak terdapat dapur MBG, dengan tujuan, dalam penyampaian MBG itu tidak terlalu jauh dari dapur MBG. Hanya dengan waktu lima menit atau sepuluh menit sudah sampai dengan jangkau jarak 1, 2, 3 kilometer. Bahkan di Kota Madiun ada yang siswa makan jatah MBG itu, baik nasi maupun lauk pauknya masih hangat.
“Lho itu saya saksikan sendiri saat mengikuti penyampaian MBG ke beberapa sekolahan. Karena itu, di Kota Madiun sampai hari ini belum ada laporan anak sekolah yang keracunan akibat MBG. Ya, mudah-mudahan tidak akan terjadi keracunanlah,” ungkap Wali Kota madiun, Dr. Maidi kepada awak media usai menghadiri penen jagung ungu di Ngrowo Bening, Selasa 923/9/2025).
Dijelaskan oleh orang nomor satu di Kota Madiun itu, kemungkinan kalau di daerah lain terjadi adanya keracunan setelah MBG itu, karena bahan bakunya masaknya malam hari dan pagi hari baru diantarkan.
Itu kemungkinan bahan MBG yang siap dimakan siswa itu sudah basi. Juga bisa karena masaknya malam hari dan pagi hari baru disampaikan dengan perjalanan jarak jauh, itu kalau di daerah lain.
“Lain kalau di Kota Madiun jarak dapur MBG dengan sekolahan yang menerima jatah MBG tidak jauh. Jadi makanan MBG masih segar bugar dan tidak terjadi makanan basi,”ungkap Wali Kota mejelaskan.
Agar makanan MBG tetap segar bugar, solusinya lanjut Wali Kota, lokasi dapur MBG dengan sekolah yang bakal menerima jatah MBG jangan jauh-jauh dan jangan terlalu banyak memasak MBG.
“Kalau lokasinya jauh dari dapur MBG, ya seribu saja yang dilayani, agar makanan tetap segar bugar dan tidak mungkin terjadi makanan basi,” terang Wali Kota seraya menambahkan.
“Kalau mengambil jatah 4.000 MBG, tetapi kirimnya kelamaan karena lokasinya terlalu jauh dari dapur MBG. Jika demikian, ya mesti saja, makanan jadi basi dan sudah tidak enak lagi dimakan,” tambahnya.
Ditanya dalam pelaksanaan MBG, apakah tidak ada pengawasan ?. Spontan Wali Kota Madiun, Dr. Maidi yang mengaku ditunjuk oleh Mendagri kalau dirinya selaku Pengawas pelaksanaan program MBG di Kota Madiun.
Dalam soal pelaksanaan program MBG di Kota Madiun, diawasi dengan ketat. Tidak boleh di dapur MBG masak seenaknya sendiri dan mengantarkan juga semaunya sendiri.
Artinya tidak boleh MBG bahannya dimasak malam hari, pagi diangetin kemudian MBG baru diantarkan ke sekolah. Jika hal itu terjadi, jelas makanan MBG itu jadi basi dan sudah tidak enak dimakan.
Bahkan bisa-bisa terjadi keracunan. Dalam hal ini, diupayakan tidak akan terjadi di Kota Madiun dalam pelaksanaan MBG tersebut.
“Karena itu, di Kota Madiun dalam pelaksanaan MBG, di dapur MBG memasaknya jangan terlalu jauh dari jadwal pengiriman dan dikirim tepat waktu. Dengan cara inilah di Kota Madiun Insya’ Allah tidak akan terjadi makanan basi. Tetapi diupayakan makanan MBG tetap segar bugar dan masih tetap enak dimakan,”pungkas Wali Kota. [dar.dre]


