Kab Pasuruan, Bhirawa
Bencana kekeringan di Kabupaten Pasuruan semakin meluas hingga melanda 10 desa di Kecamatan Lumbang, Winongan dan Pasrepan. Kini, masyarakat hanya mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Pasuruan.
Rinciannya adalah 4 desa di Kecamatan Lumbang, yang terdampak kekeringan adalah Desa Karangjati, Desa Pancur, Desa Watulumbung serta Desa Bulukandang. Di Kecamatan Winongan ada satu desa yang terdampak kekeringan yakni Desa Kedungrejo. Di Kecamatan Pasrepan, ada lima Desa yang terdampak kekeringan, yakni Desa Sibon, Desa Klakah, Desa Pasrepan, Desa Petung, dan Desa Ngantungan.
BPBD Kabupaten Pasuruan pada Jumat (12/9) kemarin, mengirim bantuan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan. Salah satu warga Desa Petung, Khomilar, sangat menyambut baik bantuan tersebut.
”Sejak terjadi kekeringan, kami sulit untuk mandi. Selama ini mengandalkan bantuan air bersih. Dan bantuan kemarin itu, langsung dipakai untuk mandi,” ujar Khomilar, Minggu (14/9).
Warga lainnya juga menyatakan hal yang sama. Yakni, berharap agar bantuan air bersih terus di lakukan. Karena, sumber air jauh dari pemukiman warga, berjarak lebih kurang 6 kilometer sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan air bersih untuk warga sekitar.
”Harapan saya ke depan untuk ditambah pengiriman suplay airnya, minimal 2-3 tanki per desa. Karena saat ini, suplay seperti ini mengadalkan kiriman dari pemerintah. Sumber-sumber air sudah tidak keluar lagi,” kata Safi’i, warga Bulukandang, Kecamatan Lumbang.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menyatakan ada 10 desa yang terdampak kekeringan. Meski demikian, Kabupaten Pasuruan masih belum menetapkan status darurat kekeringan.
Setiap hari BPBD rutin mengirim bantuan air bersih menggunakan mobil tangki air. Sehari BPBD bisa dua kali mengirim air dengan kapasitas sekitar 5.000 liter tiap pengiriman.
Tak hanya itu, BPBD juga memberikan bantuan tandon air kepada desa yang terdampak. Tandon itu, harapannya dapat digunakan untuk menyimpan air dan dipakai bersama.
”Semuanya ini adalah bentuk komitmen Pemkab Pasuruan untuk membantu warga yang terdampak kekeringan. Tentu, kita himbau agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola bantuan air bersih,” papar Sugeng Hariyadi. [hil.fen]


