Musim kemarau masih menjalani masa puncak, tetapi di berbagai terjadi banjir bandang. Di Bali, guyuran hujan selama sehari non-stop, menyebabkan banjir bandang di Denpasar, Gianyar, Badung, dan Jembrana. BPBD mencatat ada jorban jiwa, 14 orang. Di NTT juga terjadi banjir dan longsor di kabupaten Nagekeo, yang membawa korban jiwa. BMKG telah meng-informasikan hujan ekstrem pada musim kemarau, termasuk untuk kawasan selatan Jawa Timur.
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), hujan ekstrem pada musim kemarau, menandakan fenomena pemanasan global. Sehingga perubahan cuaca tidak sesuai musim. Termasuk di dalamnya, terjadi pendinginan suhu permukaan Samudera Pasifik bagian Tengah. Menyebabkan hujan di beberapa Kawasan di Indonesia, dimulai bulan Mei sampai Oktober (jelang musim hujan). Saat ini, banjir bandang juga terjadi di kabupaten Lampung Barat.
Hanya dalam beberapa jam, lima rumah hanyut terbawa arus. Serta 80 rumah rusak parah. Disusul puluhan kendaraan bermotor terendam banjir. Kawasan terdampak paling parah di kecamatan Suoh. Seketika pada malam hari Rabu dilakukan evakuasi warga. Dramatiknya, aparat gabungan TNI dan Polri bersama pemuda, berjibaku memberi pertolongan kepada warga dilakukan pada malam hari di tengah suasana gelap gulita. Terendam banjir pula (1,5 meter)
Tetapi tiada bencana alam yang datang tiba-tiba. Melainkan selalu terdapat warning alamiah. Berdasar sigi BMKG, hulu permasalahan banjir adalah global warming (pemanasan global), menjadikan fenomena La-Nina, semakin sering terjadi. Walau tidak setiap hujan salah-musim menjadi bencana. Kadang juga menjadi berkah, untuk sawah tadah hujan, dan sawah irigasi. Tersedia air yang cukup untuk musim gadu (musim tenam kedua petani bisa menanam padi).
Tetapi gejala banjir dan longsor wajib dicegah secara sistemik, termasuk dengan ke-ilmu-an. Terutama menjaga ekosistem esensial. Alih fungsi ekosistem esensial paling brutal dilakukan pembalakan liar (penebangan pohon di hutan pedalaman). Juga melalui pembakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ironisnya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, asyik bermain domino bersama bekas tersangka pembalak liar “kelas kakap.”
Menhut bermain domino bersama Menteri P2MI, yang sesama warga Sulawesi Selatan, tergabung dalam KKSS. Abdul Kadir Karding (dari parpol PKB), sudah dipecat Presiden Prabowo Subianto. Sedangkan Menhut Raja Juli Antoni, dari PSI (Partai Solidaritas Indonesia), memperoleh tantangan dari MAKI (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia). Yakni, membuka penyidikan baru (ulang) berkait pembalakang liar yang melibatkan Aziz Wellang.
Seluruh daerah terancam banjir dan longsor, bersamaan cuaca ekstrem. Hulu sungai luruh membawa material longsoran, menerjang perkampungan, dan ladang. Longsor yang makin meluas menjadi tanda penyusutan daya dukung lingkungan makin meluas secara masif dan sistemik. Makin terasa pedih karena banyak warga masyarakat menjadi korban jiwa yang tertimbun longsor. Pemerintah perlu menata ulang konsep penguatan ekosistem esensial.
Semakin banyak hutan gundul, karena ditebang dan dibakar. Terjadi alih-fungsi secara masif, dan ilegal Sebagian alih fungsi dimaklumi sebagai mata-nafkah masyarakat, dan tempat tinggal. Namun sebagian besar dilakukan oleh sindikat “kebanditan” bermotif ekonomi. Juga bermotif huru-hara politik nasional. Alih fungsi lahan dan hutan, setidaknya telah rutin terjadi sejak 15 tahun terakhir. Selama itu pula masyarakat menderita, menerima dampak berupa banjir, dan longsor.
Makin terasa pedih karena banyak warga masyarakat menjadi korban jiwa. Pemerintah perlu menata ulang konsep penguatan ekosistem esensial. Indonesia memiliki konstitusi yang menjamin lingkungan hidup yang baik, sebagai bagian dari hak asasi manusia (HAM). Tercantum dalam UUD pasal 28H ayat (1).
——— 000 ———


