Surabaya, Bhirawa
Mahasiswa Program Intelligent Robotics Fakultas Teknik Universitas Surabaya (FT UBAYA) membuat sepeda listrik roda tiga yang mengonversi kayuhan menjadi tegangan listrik yang cocok bagi lansia.
Sepeda listrik ini membuat mengayuh sepeda semakin ringan daripada dikayuh secara konvensional, seperti pada sepeda motor, pengemudi tinggal duduk dan mengemudikan sepeda listrik hingga ke tempat tujuan, Rabu (10/9).
Mahasiswa FT UBAYA, Nur Almanar Haji, menjelaskan bahwa cocok untuk lansia yang gemar bersepeda dan ingin menjaga tubuh tetap bugar. “Tuas pedal biasanya hanya sebagai cadangan bila baterai habis, membuat unsur berolahraga menjadi hilang atau tidak ada, dengan tuas laju (throttle) seperti pada sepeda motor, pengemudi tinggal duduk serta mengemudikan sepeda listrik ke tempat tujuan, Tidak ada gerakan-gerakan tubuh layaknya orang bersepeda saat mengemudikan sepeda listrik konvensional, dari situ Sepeda listrik sangat cocok bagi lansia yang gemar bersepeda dan ingin menjaga tubuh tetap bugar” jelannya.
Lanjut Almanar mengatakan membuat inovasi untuk mengembalikan manfaat olahraga pada sepeda listrik, namun dengan beban kayuh yang masih dapat ditanggung oleh pengemudi, sehingga digunakan di semua medan bersepeda, baik saat jalanan landai maupun tanjakan.
“Kayuhan dikonversi menjadi tegangan listrik melalui Motor BLDC (Brushless DC Motor) yang dialihfungsikan jadi generator dengan modifikasi mekanik, tegangan yang keluaran generator kemudian dikonversi menjadi sinyal Pulse Width Modulation (PWM) menggunakan mikrokontroler ESP32,” tutur Almanar.
Almanar menambahkan keunggulan sepeda dilengkapi sistem Fuzzy Logic Control (FLC) supaya kecepatan sepeda tetap sesuai yang diinginkan, baik di jalan datar maupun menanjak, baik hanya 1 pengemudi atau pengemudi dan 1 penumpang, bbagian tersulit yang sekaligus jadi keunggulan adalah ketika mendesain dan melakukan tuning pada sistem kontrol fuzzy agar dapat menghasilkan kinerja yang stabil di berbagai kondisi.
“Sepeda listrik masih baru pengembangan awal, untuk menjaga kestabilan mengemudi, sepeda listrik didesain dengan sistem penggerak menggunakan tiga roda, Bagian belakang juga didesain untuk bisa mengangkut 1 orang penumpang atau barang-barang hingga puluhan kilogram beratnya,” imbuhnya.
Dosen Pembimbing, Hendi Wicaksono Agung, Ph.D., dan Ir. Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT., serta dukungan dari laboratorium Fakultas Teknik UBAYA, Almanar berhasil menyelesaikan inovasi sekaligus tugas akhirnya ini.
“Kedepan saya akan mengembangkan fitur pengecasan baterai saat sepeda digunakan, sehingga saat dipakai untuk jarak jauh, baterai tidak cepat habis,” ucapnya. [ren.wwn]


