Bojonegoro, Bhirawa
Ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al Fatimah Bojonegoro menggelar Doa Bersama untuk mendoakan keselamatan dan kedamaian Bangsa Indonesia, Senin (1/9). Dalam kesempatan tersebut, para santri juga mendoakan almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia saat mengikuti aksi demonstrasi beberapa hari lalu.
Pengasuh Ponpes Modern Al Fatimah, KH. Tamam Syaifuddin, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi bangsa yang tengah menghadapi gejolak sosial. Doa juga ditujukan bagi para korban luka, baik dari kalangan sipil maupun aparat keamanan. “Semoga almarhum diampuni dosanya, amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Kyai Tamam di hadapan para santri.
Dalam arahannya, Kyai Tamam menekankan pentingnya membekali santri tidak hanya dengan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum, sosial kemasyarakatan, serta wawasan kebangsaan. Ia menyebut santri harus mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. “Santri harus menjadi pemimpin yang berkarakter dengan dzikir, fikir, dan amal sholeh,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa maraknya aksi demo menunjukkan perlunya perbaikan di berbagai sektor kehidupan. Karena itu, para santri harus dibina menjadi pribadi yang peka terhadap kondisi sosial bangsa.
Dalam mengakhiri kegiatan, Kyai Tamam mengajak seluruh santri untuk terus mendoakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, agar mampu membawa Provinsi Jawa Timur menuju kedamaian, kesejahteraan, dan keberkahan.
“Semoga Ibu Khofifah dan Mas Emil mampu menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara,” pungkasnya. [bas.wwn]


