Siapkan Ilmu Dengan Pelatihan Kewirausahaan Siswa Melalui Program Bazar dan UMKM
Oleh:
Sawawi, Situbondo
SMA Negeri 1 Banyuputih, Kabupaten Situbondo menjadi satu-satunya sekolah yang mengikuti kegiatan bazar bersama UMKM di Dusun Randuagung, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pasar desa setempat yang berlangsung mulai mulai 19 – 29 Agustus 2025.
Menurut Afifuddin, SPd, Kepala SMA Negeri 1 Banyuputih, kegiatan itu digelar bersama para pelaku UMKM setempat. Sedangkan keberadaan SMA Negeri 1 Banyuputih ikut memasarkan produk hasil karya siswa-siswinya.
“Pada kegiatan ini, SMA Negeri 1 Banyuputih menggerakkan siswa peserta program double track. Program ini sebagai program kewirausahaan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan ITS Surabaya,” tutur Afifuddin.
Masih kata Afifuddin, saat ini ada tiga ketrampilan yang dilaksanakan di program double track, yaitu ketrampilan tata boga, teknik kendaraan ringan dan desain grafis. Selain itu, imbuh Afifuddin, ada sekitar 75 siswa yang mengikuti program ini, dan mereka dilatih oleh trainer sesuai keahlian masing-masing.
“Dalam bazar UMKM yang berlangsung selama 10 hari ini ada banyak produk yang dipasarkan, terutama produk tata boga. Diantaranya crepes roll, gabin lumer, martahu, dumpling bingu, sosis gurita, lumpia ayam jebw, lava cake, bakso dan sosis bakar, taso, mochi dan aneka makanan kering sebagai produk unggulan,” terang Afifuddin.
Tak hanya itu, tambah Afifuddin, untuk minuman ada jenis kopi kekinian, seperti stiky milk, es teller blewah dan es strup merah putih.
“Sementara untuk karya aksesoris juga dipasarkan gantungan kunci, pin dan produk multimedia desain grafis,” kupas mantan guru di SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo.
Afifuddin menandaskan, selama ini produk siswa double track sudah dipasarkan baik secara online maupun offline. Tujuan mengikuti bazar ini, ulas dia, sebagai bentuk pemasaran offline yang akan memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
“Ya, para siswa dapat langsung berinteraksi dengan para pembeli. Hal ini juga akan meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi tawar menawar antara penjual dengan pembeli. Selain itu mereka juga berlatih memberikan pelayanan terbaik kepada orang lain” ungkap kepala sekolah yang berhasil meloloskan siswanya meraih juara harapan 2 dalam lomba desain batik Kabupaten Situbondo ini.
Sementara itu Ahmad Fauzi selaku fasilitator program double track SMA Negeri 1 Banyuputih mengungkapkan bahwa pemberian ketrampilan semacam ini sudah dilakukan sekolah sejak tahun 2019. Dan program ini sangat dibutuhkan, karena sebagian siswa yang lulus dari SMA Negeri 1 Banyuputih tidak melanjutkan tetapi memilih untuk bekerja atau berwirausaha.
“Jadi ini juga sebagai upaya menyiapkan atau memberi bekal bagi para lulusan,” pungkas Ahmad Fauzi.
Salah satu siswa peserta program double track, Aini Najla Rose Jannah, mengaku senang dan antusias dalam mengikuti bazar ini. Menurut Aini, dirinya sudah banyak berlatih bersama trainer, dan ingin tahu seperti rasanya terjun langsung memasarkan produk dalam jangka waktu yang lebih lama.
“Saya tidak hanya fokus membuat produk, dan ingin merasakan suka duka dalam menunggu pelanggan di bazar” ungkapnya.
Aini melanjutkan, ia juga menyampaikan terima kasih kepada sekolah, dinas dan instansi yang telah menyelenggarakan program double track. [awi.gat]


