33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pedagang Pasar Induk Keluhkan Nasib ke Wali Kota Batu

Kota Batu, Bhirawa
Para pedagang Pasar Induk Among Tani mengeluhkan nasib kios dan sepinya pembeli ke Wali Kota Batu. Hal ini dilakukan dalam audiensi yang mereka lakukan bersama Wali Kota Nurochman bertempat di Rumah Dinas Wali Kota Batu, Selasa (12/8) malam.
Dalam kesempatan tersebut para pedagang juga menyampaikan sejumlah masukan kepada Wali Kota. Menyikapi hal ini Nurochman menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan perwakjlan pedagang ini akan menjadi bahan kajian dan tindak lanjut pemerintah daerah.

“Kajian akan kita lakukan dengan tetap berpegang pada aturan yang berlaku,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (13/8). Adapun keluhan yang disampaikan perwakilan Paguyuban Pedagang Pasar Induk Among Tani berkaitan dengan kenyamanan tempat berdagang hingga kunjungan pembeli dari kategori wisatawan yang tak sesuai dengan harapan.

Karena itu mereka meminta dilakukannya perbaikan infrastruktur seperti kebocoran talang, dan optimalisasi akses masuk bus wisata ke dalam pasar.

Dan Nurochman menjanjikan untuk segera mewujudkan kesepakatan bersama pedagang agar akses bus wisata masuk ke pasar. Hal ini akan ditambah dengan peningkatan promosi Pasar Induk Among Tani yang telah ditetapkan sebagai Pasar Wisata.

“Promosi Pasar Wisata ini akan terus kita dorong, namun harus melalui persetujuan bersama. Terkait zonasi, apabila dinilai kurang nyaman, akan kita kaji ulang,” tambah Cak Nur, panggilan akrab Nurochman.

Pedagang juga memberi masukan untuk pengembangan zona tematik. Dalam hal ini dilakukan dengan mengangkat potensi buah dan sayur lokal.

Berita Terkait :  Golkar Nganjuk Awalnya Dukung Bunda Ita - Mbak Zuli, Bergeser ke Gus Ibin - Aushaf

Adapun dalam pengelolaan sampah harus dilakukan kajian ulang bersama Dinas Lingkungan Hidup agar Pasar Induk Among Tani bisa bertambah bersih dan asri sehingga layak menyandang status sebagai Pasar Wisata.

“Dalam audiensi juga mewacanakan penggunaan sistem pembayaran parkir melalui QRIS, dan dilalukannya percepatan penerbitan Surat Izin Hak Pakai (SIHP),” tambah Cak Nur.

Pedagang juga menyampaikan pentingnya strategi mendatangkan wisatawan ke pasar tradisional. Hal ini termasuk membebaskan retribusi 2-3 tahun ke depan sebagai stimulus ekonomi. Selain itu pedagang juga minta dilibatkan dalam melengkapi fasilitas penunjang serta penataan zona tematik.

Adapun kepada pedagang, walikota menyoroti pentingnya pemenuhan standar bangunan (SNI), penambahan anggota pendataan, serta upaya mengoptimalkan kios yang belum terpakai.

“Pasar Induk Among Tani dibangun pada 2022, kini saatnya kita lakukan perawatan dan evaluasi agar fungsinya semakin maksimal,” pesan Cak Nur.

Diketahui, saat melakukan audiensi dengan para pedagang Pasar Induk Among Tani, Wali Kota Batu didampingi Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, Asisten Perekonomian dan Kemasyarakatan, Kadiskoperindag, serta jajaran SKPD terkait.

Diharapkan pasca dilakukab audiensi akan mampu menjawab tantangan dan kendala dalam pengembangan pasar ke depan. (nas.dre)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru