Kota Batu, Bhirawa
Kota Batu kembali membuktikan dirinya mampu memberikan kenyamanan kepada anak- anak. Hal ini dengan diraihnya Kota Layak Anak (KLA) tingkat Nindya di tahun 2025. Dan ini merupakan penghargaan yang diterima Kota Batu yang kali ketiga.
Wakil Wali Kota, Heli Suyanto menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak, mulai dari OPD terkait, lembaga masyarakat, hingga partisipasi aktif anak-anak dalam perencanaan pembangunan. “Dan penghargaan ini adalah buah dari kolaborasi semua elemen masyarakat yang peduli terhadap kesejahteraan anak,” ujar Heli saat dikonfirmasi, Minggu (10/8).
Ia menegaskan bahwa Pemkot Batu akan terus berinovasi untuk memastikan Kota Wisata ini bisa menjadi tempat terbaik bagi anak- anak. Hal ini untuk mendukung anak- anak agar bisa tumbuh cerdas, sehat, dan ceria di ruang publik. “Dengan menjadi tempat terbaik bagi anak- anak maka Kota Batu akan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” tambah Heli.
Pemkot Batu juga menyadari masih adanya tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan peringkat KLA ke tingkat lebih tinggi. Untuk itu mereka membutuhkan masukan dari semua pihak, termasuk OPD terkait dalam menciptakan nilai plus. Dengan demikian Kota Batu akan bisa naik kelas dari Nindya ke tingkat lebih tinggi.
Diketahui, penghargaan KLA Tingkat Nindya tahun 2025 untuk Kota Batu diserahkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Eddy Hartono di Jakarta, Jumat (8/8). Penghargaan ini diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto. Turut mendampingi Eddy Hartono dalam penyerahan penghargaan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan.
Berdasarkan data evaluasi KLA dari Kementerian PPPA RI, Kota Batu telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Penghargaan KLA untuk Kota Batu dimulai dengan penghargaan tingkat Pratama yang diraih pada pada tahun 2016 dan 2017.
Kemudian Kota Batu naik kelas dengan meraih penghargaan tingkat Madya pada tahun 2018, 2019, dan 2021. Selanjutnya Kota Batu kembali naik kelas dengan meraih penghargaan tingkat Nindya pada tahun 2022 dan 2023. Dan penghargaan tingkat Nindya dilengkapi untuk ketiga kalinya oleh Kota Batu di tahun 2025 ini.
Dengan capaian ini, Kota Batu telah meraih penghargaan KLA sebanyak 8 kali secara berturut-turut. Namun ini tidak termasuk pada tahun 2020 karena tidak ada evaluasi akibat pandemi Covid-19.
Dalam arahannya, Menteri PPPA RI Arifah Fauzi menyampaikan apresiasi kepada seluruh Kepala Daerah penerima Penghargaan KLA. Karena semua daerah telah turut berpartisipasi dalam pemberian perlindungan dan akses yang setara bagi perempuan dan anak Indonesia.
“Seiring dengan terpilihnya Kepala Daerah baru, di pundak Bapak/Ibu sekalian kami titipkan harapan besar. Kami meyakini keberhasilan pembangunan KLA sangat ditentukan pada keberpihakan, kepemimpinan, dan komitmen nyata dari Kepala Daerah,” pesan Arifah.
Menurutnya, menjadi hal penting menjadikan isu perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai prioritas utama dalam pembangunan daerah.
Ditambahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno bahwa menjadi hal yang penting pula untuk membangun kota/daerah yang ramah anak. Hal ini agar semua daerah di Negeri ini menjadi ‘love-able’ atau menyenangkan, dan ‘life-able’ atau layak huni.
Kota/ daerah yang ramah anak menjadi kebutuhan bagi generasi penerus di tengah tantangan terbesar. Yaitu, perkembangan teknologi (digitalisasi) dan artificial intelegence (AI). “Tetap saja, gadget bukan dunia nyata, ia tetap dunia maya. Anak membutuhkan sebuah experience dan eksplorasi yang ada di dunia nyata,” kata Pratikno.
Untuk menjawab dari tantangan tersebut adalah dengan membangun kota yang layak anak. Yaitu memberikan tempat bagi anak untuk bisa menyalurkan energinya di dunia nyata. Dan melalui Kota Layak Anak juga menjadi momentum untuk membangun kota yang sehat. [nas.wwn]


