31 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Lapas Tulungagung dan Wartawan Perkuat Sinergi Optimalkan Pembinaan Warga Binaan

Kalapas Ma’ruf saat menunjukkan warga binaan yang sedang membuat celemek pesanan dapur MBG.

Tulungagung, Bhirawa.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung terus melakukan peningkatan pembinaan pada warga binaan pemasyarakatan setempat. Termasuk dengan menggandeng wartawan agar pelaksanaan pembinaan tersebut berjalan optimal.

Kepala Lapas Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, saat acara silaturahmi dan sinergitas bersama PWI dan AJI Tulungagung, Rabu (6/8) petang, mengungkapkan penguatan sinergitas dengan wartawan diperlukan untuk mendukung fungsi pemasyarakatan.

“Di Lapas Tulungagung ada kegiatan pembinaan kepribadian dan kemandirian,” ujarnya.

Ia menyebut dengan memperkuat sinergi dengan wartawan diharapkan tidak ada lagi stigma jika lapas itu menyeramkan seperti dalam bayangan sebagian orang.

“Kami melaksanakan program Asta Cita Presiden RI dan Akselerasi Menteri Imipas bahwa lapas adalah tempat untuk membina, mendidik, dan mempersiapkan warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, produktif dan bermartabat” tuturnya.

Kalapas Ma’ruf selanjutnya menyatakan kegiatan silaturahmi dengan wartawan juga menjadi momentum dalam menyuarakan bahwa pemasyarakatan adalah kerja bersama. Dan media adalah jembatan utama untuk membangun pemahaman publik yang lebih adil dan manusiawi.

Beberapa hal yang telah dilakukan Lapas Tulungagung dalam pembinaan kepribadian dan kemandirian warga binaan di antaranya adalah kegiatan keagamaan (pesantren), pramuka, kesenian, pertanian, peternakan, handicraft, babershops, konveksi dan pembuatan karpet sapi.

Selain juga di Lapas Tulungagung telah dibangun Pos Bapas, peningkatan layanan ruang layanan satu pintu dan area bimbingan kerja (bimker).

Berita Terkait :  Baznas Tulungagung Salurkan Air Bersih dan Tandon ke 10 Desa Alami Kekeringan

Menurut Kalapas Ma’ruf, produk yang diproduksi oleh para warga binaan dan laku dijual akan kembali pada warga binaan yang bersangkutan. Mereka mendapat premi 40 persen dari keuntungan.

“Premi yang didapat kemudian ditabung. Saat ini rata-rata para warga binaan sudah mempunyai tabungan antara Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu per bulan. Tergantung produksi yang dibuat,” paparnya.

Sejumlah produk warga binaan Lapas Tulungagung yang laku di pasaran adalah olahan marmer, ukiran kayu, sandal, keset, karpet sapi dan lukisan. Bahkan untuk produk celemek telah dipesan oleh dapur makan bergizi gratis (MBG) di Tulungagung sebanyak 150 celemek pada tahap pertama dan di tahap kedua sebanyak 300 celemek.

Ketua PWITulungagung, Wiwieko Dharmaidiningrum, mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan Lapas Tulungagung, utamanya dalam pembinaan kepribadian dan kemandiria pada warga binaan.

“Kami tidak menyangka di dalam lapas terdapat begitu banyak potensi dan kreativitas yang dibina secara serius. Ini sangat inspiratif dan membuka cara pandang kami tentang makna pemasyarakatan yang sebenarnya,” katanya.

Ia pun menyatakan kegiatan Lapas Tulungagung bersama wartawan merupakan bagian dari keterbukaan informasi publik. Apalagi selama ini Lapas Tulungagung selalu memberi ruang bagi wartawan untuk mendapat informasi.

“Dengan keterbukaan informasi publik di Lapas Tulungagung juga akan membuat wartawan dapat menyampaikan informasi yang akurat dan transparan pada masyarakat,” pungkasnya. (wed.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru