25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

MPLS SR Kota Pasuruan Dimulai, Jangan Ada Anak Putus Sekolah karena Ekonomi


Kota Pasuruan, Bhirawa
Wali Kota Pasuruan, H Adi Wibowo resmi membuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Menengah Pertama 28 Kota Pasuruan, Jumat (1/8). Mas Adi, sapaan akrabnya berharap keberadaan sekolah rakyat (SR) tersebut sebagai upaya nyata memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Dari proses awalnya, semua sudah dipersiapkan dengan baik. Dan dimulai dari verifikasi calon siswa. Harapannya tepat sasaran sesuai dengan target dan tujuan sekolah rakyat ini dibuat,” ujar Mas Adi.

Kota Pasuruan menjadi salah satu dari tiga daerah di Indonesia yang memulai tahap kedua pelaksanaan Sekolah Rakyat tahap 1B, bersama Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Lebak di Banten.

Tentu, hal itu menjadi bukti bahwa program prioritas nasional tersebut telah mampu diimplementasikan secara konkret dan menyentuh masyarakat langsung terutama di Kota Pasuruan.

“Anak-anak yang bersekolah di sini akan dibimbing dan dijamin oleh negara, agar bisa menjadi anak yang pintar dan menggapai cita-citanya. Orang tua juga harus ikhlas, karena ini semua demi masa depan anak-anak kita,” terang Mas Adi.

Saat ini, sekolah rakyat menengah pertama 28 Kota Pasuruan menerima 50 siswa rombongan belajar di kelas 7. Semua siswa diasramakan penuh selama 24 jam. Ke depan, Mas Adi menyatakan akan dibangun gedung baru yang memungkinkan jenjang pendidikan dari SD hingga SMA tersedia secara lengkap di bawah program Sekolah Rakyat.

Berita Terkait :  Pemkab Probolinggo Sambut Kunjungan TPI ZI Kabupaten Situbondo, Bahas WBK/WBBM

Pejabat nomer sartu di Kota Pasuruan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program SR tersebut. “Ini adalah tanggung jawab bersama. Dengan keterlibatan semua pihak, insyaallah anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa memiliki masa depan yang lebih baik,” jelas Mas Adi.

Mas Adi berharap SR menjadi tonggak penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menjangkau anak-anak dari keluarga miskin. “Makanya, kami ingin semua anak punya peluang yang sama untuk bermimpi dan meraih prestasi. Jangan ada lagi anak yang putus sekolah karena alasan ekonomi,” imbuh Mas Adi.

Sekadar diketahui, sebelumnya ada satu orang calon murid SR di Kota Pasuruan mengundurkan diri. Hanya saja, sisa kuota tersebut kini sudah dipenuhi.

Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat menambahkan calon murid tersebut menyatakan tidak bisa mengikuti rangkaian kegiatan SR beberapa hari sebelum dimulai. Calon murid laki-laki yang berinisial R (12) tersebut selama ini tinggal di Kota Pasuruan bersama keluarga besarnya. Ibunya tinggal di Malang. Saat lulus SD, R diminta oleh ibunya tinggal di Malang.

“Anak ini, sendiri sebenarnya bersedia masuk SR. Kakeknya yang di sini juga ingin cucunya masuk SR. Ini anak dari keluarga desile 1. Tapi, ibunya menginginkan dia kembali ke Malang,” kata Kokoh Arie Hidayat.

Dinas Sosial menetapkan 55 calon murid SR melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota Pasuruan. Di antara 55 calon murid tersebut, ada sebagian yang masuk kuota cadangan. Satu orang dari kuota cadangan itulah yang menggantikan calon murid yang mundur.

Berita Terkait :  Bupati Madiun Respon Positif Investasi PT SIER sebagai Solusi Atasi Pengangguran

Bangunan yang dipakai adalah gedung SDN Kandangsapi II yang berada di Jalan Veteran di Kota Pasuruan. [hil.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru