28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Bonggol Jagung Jadi Media Budidaya Jamur, Upaya Tingkatkan Ekonomi Warga Bojonegoro

Bojonegoro, Bhirawa
Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal terus dilakukan melalui berbagai pelatihan berbasis potensi daerah. Salah satunya tampak dalam kegiatan pelatihan budidaya jamur dari limbah bonggol jagung yang digelar di Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Kemarin (30/7).

Kegiatan edukatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Usaha Ekonomi Aisyiyah (BUEKA), Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, petani milenial, dan penyuluh pertanian setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali masyarakat, khususnya generasi muda, dengan keterampilan baru dalam pengelolaan limbah pertanian menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan.

Dalam kesempatan tersebut, Andre Septia Wahyu Saputra, pemuda inspiratif asal Desa Mojorejo, Kecamatan Kedungadem, tampil sebagai narasumber utama. Ia menjelaskan bahwa bonggol jagung yang selama ini dianggap sebagai limbah ternyata memiliki potensi besar sebagai media tanam jamur tiram.

Menurutnya, inovasi ini tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, tetapi juga menjadi solusi pengelolaan limbah ramah lingkungan. “Kita ingin menunjukkan bahwa limbah pertanian seperti bonggol jagung punya potensi besar jika dikelola dengan tepat. Ini adalah langkah kecil namun penting untuk mengembangkan ekonomi desa dari sumber daya yang sudah tersedia,” ujar Andre di hadapan para peserta.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Kedungadem, Sunjarno, menegaskan bahwa pelatihan ini tidak semata fokus pada aspek teknis budidaya, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengelola limbah dengan bijak. “Pelatihan ini adalah bentuk nyata pengabdian dan edukasi kepada masyarakat. Kita ingin warga lebih kreatif dalam memanfaatkan potensi lokal sekaligus menjaga lingkungan dari penumpukan limbah pertanian,” ujarnya.

Berita Terkait :  Utamakan Keselamatan Mudik Lebaran, Pemkot Batu Bongkar Total Struktur Jembatan Lama

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi demi sesi pelatihan. Salah satunya, Sofiyatun, mengaku bersyukur bisa ikut kegiatan tersebut. Ia mengatakan pelatihan ini membuka wawasannya bahwa limbah ternyata bisa diubah menjadi sumber penghasilan. “Ini sangat berguna bagi saya. Selama ini bonggol jagung cuma dibuang, ternyata bisa dimanfaatkan untuk budidaya jamur. Saya jadi ingin coba di rumah,” ungkapnya.

Senada dengan itu, peserta lain bernama Pariati menyampaikan bahwa pelatihan ini memberinya semangat baru untuk mulai berwirausaha. Ia menilai budidaya jamur sebagai usaha yang murah, mudah, dan cocok diterapkan di desa. Dengan pelatihan ini, warga diharapkan dapat mengembangkan usaha mandiri berbasis potensi lokal, yang pada akhirnya mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga di pedesaan.[bas.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru