25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Perkuat Ketangguhan Warga Hadapi Bencana, PMI dan Paiton Energy Jalin Kerja Sama Strategis

Kab. Probolinggo, Bhirawa
Upaya penguatan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana kembali diperkuat melalui kolaborasi antara Palang Merah Indonesia (PMI) dan PT Paiton Energy. Kerja sama ini ditandai dengan peluncuran program penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang digelar di kawasan Paiton, Selasa (29/7), dengan menggandeng unsur relawan, satuan pendidikan, serta masyarakat sipil.

Bupati Probolinggo dr. H. Muhammad Haris menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi keniscayaan dalam menghadapi kompleksitas risiko bencana di wilayahnya. Menurutnya, letak geografis Kabupaten Probolinggo yang rawan terhadap gempa, kekeringan, dan banjir lahar dingin menuntut kesiapan dari seluruh unsur masyarakat. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Kami sangat menghargai langkah konkret dunia usaha dan lembaga kemanusiaan seperti PMI yang mau turun tangan langsung ke lapangan,” ujarnya.

Program yang dikembangkan mencakup pembentukan relawan siaga bencana di tingkat desa (SIBAT), penguatan kapasitas satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di sekolah dan pesantren, serta inisiatif mitigasi berbasis pelestarian lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Di kesempatan tersebut, Bupati Haris juga menyinggung capaian Kabupaten Probolinggo dalam program penghijauan kehutanan sosial tingkat Jawa Timur. “Dari 38 kabupaten/kota, kita masuk 10 besar terbaik. Ini buah dari kerja kolektif masyarakat, termasuk kontribusi PT POMI dan PT Paiton Energy yang tidak hanya menanam pohon, tapi memeliharanya,” ungkapnya.

Namun di balik capaian tersebut, ia mengingatkan bahwa tantangan sosial masih menganga lebar. Kabupaten Probolinggo tercatat sebagai kabupaten termiskin keempat di Jawa Timur, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah, dan angka stunting serta kematian ibu-bayi yang belum ideal. “Kekayaan alam dan budaya kita luar biasa, tapi data belum mencerminkan itu. Maka kami luncurkan program Ngantor di Kecamatan agar pemerintah hadir di tengah persoalan warga,” tambahnya.

Berita Terkait :  Ciputra Education Bangun Dua Tower untuk Gedung Perkuliahan FK dan FKG

Pemkab juga terus mendorong gerakan lingkungan seperti “Desa Tematik Hijau” dan “Satu Orang Satu Pohon” yang kini telah diikuti 98 desa. Bupati menilai gerakan ini bukan hanya soal penghijauan, tetapi membentuk karakter warga yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.

Di sisi lain, Bupati menyoroti pentingnya reformulasi peran PMI. “PMI jangan hanya dikenal sebagai lembaga donor darah. Di tengah krisis air bersih, PMI harus hadir dengan edukasi, pelayanan, dan distribusi air,” tegasnya.

Presiden Direktur PT Paiton Energy, Fazil Erwin Alfitri, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman yang diteken pada Januari 2025, dengan tujuan mendorong ketangguhan komunitas melalui pendekatan sistematis dan lintas sektor.

“Wilayah kita berada di zona bencana. Karena itu, masyarakat harus menjadi pelaku utama, bukan hanya korban. Program seperti SIBAT dan SPAB akan memperkuat kesiapsiagaan dari level rumah tangga hingga komunitas,” jelasnya.

Fazil menyebut bahwa pendekatan ini juga selaras dengan visi pembangunan daerah dan komitmen PT Paiton Energy dalam pengembangan energi terbarukan dan peningkatan kualitas hidup warga.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PMI Pusat A.M. Fachir menyoroti urgensi krisis iklim dan ketersediaan air bersih yang semakin mengancam keamanan manusia. Ia menegaskan bahwa persepsi publik tentang PMI sebagai sekadar penyedia darah harus diperluas.

“PMI punya peran besar dalam tanggap darurat, terutama distribusi air bersih. Tahun lalu kami mendistribusikan lebih dari 300 juta liter air ke 21 provinsi. Kekeringan adalah ancaman nyata dan tangki air adalah kebutuhan mendesak,” ujarnya.

Berita Terkait :  Penjelasan Psikolog Terkait Fenomena Bunuh Diri Kian Marak Terjadi di Kota Probolinggo

Fachir menegaskan bahwa PMI memiliki doktrin tanggap enam jam pascabencana sebagai standar pelayanan minimum. Oleh karena itu, pendidikan kebencanaan di sekolah dan pesantren menjadi keharusan, disertai sinergi nyata dari sektor swasta melalui CSR yang terarah dan tidak seremonial. “Kolaborasi menjadi kunci agar kita tidak ditegur oleh bumi ini,” tandasnya.

Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, turut menegaskan pentingnya pembinaan relawan, khususnya melalui Palang Merah Remaja (PMR) dan program donor darah sukarela yang berkelanjutan. “PMI Kabupaten Probolinggo perlu aktif lagi menanamkan nilai kemanusiaan sejak dini. Kita tidak bisa terus mengandalkan bantuan pusat atau provinsi. Maka sinergi dengan perusahaan swasta menjadi sangat penting,” ujarnya.[fir.ca]

Berita Terkait

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru