Bripda Rizky Anugrah Prasetyo
Kerja keras, disiplin dan tidak pernah merasa puas untuk meraih prestasi menjadi bagian penting yang harus dimiliki seorang atlet. Mereka akan terus berupaya meraih juara walau menghadapi banyak tantangan maupun rintangan.
Semangat itulah yang kini tertanam di dada Bripda Rizky Anugrah Prasetyo, walau sudah mengukir beberapa prestasi seperti merebut medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Aceh-Sumut 2024, kemudian meraih emas di World Police And Fire Games (WPFG) Juni 27-Juli 6 2025 di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat (AS) dan Rizky kembali mendulang medali emas Kapolri Cup 6 yang digelar di Semarang 27 Juli.
“Kemarin di World Police And Fire Games bisa meraih emas setelah di final mengalahkan atlet dari India, pertandingan begitu sengit karena di ronde satu dan dua saling kejar poin, tapi alhamdulillah di rounde tiga saya unggul 26-6,” kata Rizqi.
Namun rentetan prestasi itu belum membuatnya puas, ia masih mengincar beberapa event nasional seperti kejuaraan Komodo Open II Tournament 8-10 Agustus di GOR Futsal Labuan Bajo dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus, Jawa Tengah di Bulan Oktober mendatang.
Melihat padatnya jadwal pertandingan membuatnya harus bisa membagi waktu antara jadwal latihan dan kewajibannya sebagai anggota Ditpolairud Polda Jawa Timur. Selain itu tantangan lainnya adalah adalah KONI Jatim baru menggelar Puslatda untuk persiapan PON Bela Diri di Bulan Juli, sedangkan pelaksanaan event itu Bulan Oktober.
Meski demikian ia masih tetap optimis bisa meraih prestasi terbaik di PON Beladiri.
“Saya rasa semua atlet harus siap bertanding dalam kondisi apapun dan itu bisa efektif kalau dari atletnya sendiri disiplin untuk menjaga performa. Insya Allah bisa meraih emas di PON,” kata putra dari pasangan alm. Nanoeng Pantjoro dan Sulistiowati Nurhayati itu.
Selain di level nasional, pria kelahiran 5 Agustus 2000 juga ingin kembali membela merah putih di ajang internasional, sayangnya keinginan itu harus tertunda karena di SEA Games 2025 Thailand ia tidak bisa bergabung dengan Kontingen Indonesia karena kelasnya over 80kg tidak dipertandingkan. “Mungkin tuan rumah Thailand untuk kelas tersebut enggak ada atletnya jadi tidak dipertandingkan,” katanya. [wwn.gat]


