25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Mangrove “Juru Selamat”

Masyarakat sedunia sedang memperingati Hari Mangrove, dengan pengharapan fungsinya yang ajaib. Hutan mangrove akan menjadi andalan produksi karbon, sekaligus konservasi iklim global. Bahkan karbon yang dihasilkan mangrove sudah mulai diperdagangkan di bursa komoditas. Memiliki nilai kontribusi sampai US$150 milyar. Indonesia diharapkan mampu menjadi paru-paru (sehat) dunia dengan menyumbang 75% kredit karbon.

Saat ini pemerintah sedang menggenjot peng-hutanan seluas 2 juta hektar wilayah pesisir dengan penanaman mangrove. Juga prioritas me-rehabilitasi hutan mangrove yang rusak. Termasuk tiga daerah di Jawa Timur memperoleh jatah sebagai pusat restorasi mangrove. Konservasi sistemik mangrove merupakan aksi nyata memperingati Hari Mangrove Sedunia. Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem, setiap 26 Juli.

Berdasar telaah ilmiah tentang Botani, Mangrove kini dikenal sebagai “pelindung ajaib.” Bukan sekadar hanya perdu semak-semak di tepi pantai. Juga bukan sekadar hutan di area pesisir. Melainkan sebagai pelindung dari badai, rumah bagi ribuan spesies laut, dan penyerap karbon alami yang paling besar. Pada 26 Juli satu dekade lalu, diselenggarakan Konferensi Umum UNESCO (tahun 2015). Dilaporkan telah terdeteksi kerusakan sistemik hutan mangrove secara global. Diantaranya disebabkan akibat penebangan liar, reklamasi, dan polusi.

Hutan mangrove, bukan sekadar tanaman tepi laut yang seolah-olah tanpa buah. Melainkan sebagai kawasan paling disukai berbagai spesies hewan laut, sehingga menjamin ke-aneka ragaman hayati. Berbagai jenis ikan, dan hewan laut bergantung hidup pada ekosistem mangrove. Antara lain, kepiting, udang, dan jenis molusca (cumi, kerrang, dan tiram). Juga terdapat berbagai jenis primata. Di bagian atas pohon terdapat burung, dan kelelawar.

Berita Terkait :  Peringati Hari Bumi Sedunia, Wali Kota Kediri dan Forkopimda Tanam Pohon di Kawasan Selomangleng

Berdasar data NFI (National Forest Inventory) rata-rata serapan karbon hutan mangrove di tujuh pulau besar di Indonesia sebanyak antara 100 ton hingga 390 ton per-hektar. Lebih besat dibanding hutan lahan kering primer (sebesar 126,64 ton per-hektar). Tetapi hutan mangrove Jawa, sebagai ekosistem paling besar, bisa menyerap dan menyimpan karbon, sebanyak 393,62 ton per-hektar. Sehingga hutan mangrove di pulau Jawa, mulai Ujung Kulon (di Banten) hingga pesisir Muncar di Banyuwangi (ujung timur pulau Jawa), menjadi prioritas rehabilitasi.

Serapan karbon telah menjadi komitmen dunia, sebagai upaya utama mengurangi emisi gas buang. Bahkan Uni Eropa (UE) sepakat menurunkan emisi (minimal) 55% pada tahun 2030. UE juga berkewajiban “membayar” penyediaan zat karbon kepada negara berkembang. Dua puluh negara maju, menjadi penyumbang terbesar emisi gas buang. Termasuk peluncuran satelit di Amerika, dan Perancis, menjadi kendaraan pembuang emisi terbesar.

Berdasar komitmen (protokol) Kyoto dan Konvensi Iklim (Desember 2007) di Bali, negara maju berkewajiban membayar suplai zat karbon. Sedangkan negara berkembang yang masih memiliki hutan cukup memadai, berhak menerima anggaran untuk pemeliharaan lingkungan. Termasuk Indonesia yang memiliki jutaan hektar hutan lindung, dan taman nasional, yang mensuplai oksigen dunia. Serta dukungan budaya daerah.

Pemerintah mulai membangun pusat restorasi dan pembelajaran ekosistem pesisir, dengan mangrove sebagai ikon. Saat ini Indonesia memiliki areal mencapai 3,49 juta hektar (23% mangrove dunia). Namun seluas 52% dalam keadaan rusak. Mangrove sangat penting dengan banyak manfaat. Terutama kebersihan ekosistem. Selain fungsi asalnya sebagai pengendali pesisir. Serta menjanjikan ke-aneka ragaman hayati yang bisa “dipetik” sebagai sumber makanan.

Berita Terkait :  Pemkot Surabaya Tuntaskan Belasan Kasus Penahanan Ijazah Karyawan

Harga kredit karbon juga bukanb ecek-ecek. Nilainya dibanderol seharga US$125 per-ton. Di Indonesia lingkungan hidup yang bersih, bukan sekadar propaganda, melainkan amanat konstitusi. Tercantum dalam UUD pasal 28H ayat (1).

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru