Sumenep, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep mencatat masih terjadi kekurangan tenaga pendidik secara signifikan, khususnya di jenjang Sekolah Dasar (SD). Sementara untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), jumlah guru yang tersedia justru melebihi kebutuhan.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep, Ahmad Fairusi, mengungkapkan, kebutuhan tenaga pendidik untuk tingkat SD di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep mencapai 4.715 orang, sementara jumlah guru yang tersedia saat ini hanya 3.285 orang.
“Artinya masih ada kekurangan sekitar 1.430 guru SD yang perlu segera diisi agar layanan pendidikan dasar berjalan optimal,” kata Fairusi, Senin (22/07).
Menurutnya, kekurangan guru tersebut berdampak langsung terhadap proses belajar mengajar. Sejumlah sekolah terpaksa mengandalkan guru honorer atau menugaskan satu guru mengampu beberapa kelas sekaligus. Hal itu terjadi di wilayah daratan dan kepulauan.
“Kami terus berupaya mengusulkan penambahan formasi guru melalui jalur ASN maupun PPPK,” jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk jenjang SMP, Disdik mencatat kebutuhan tenaga pengajar sebanyak 725 orang. Namun saat ini terdapat 822 guru SMP yang tersebar di berbagai sekolah.
“Untuk SMP memang terjadi surplus sekitar 97 guru. Namun distribusinya belum merata. Masih ada sekolah yang kekurangan guru mata pelajaran tertentu, sedangkan di tempat lain ada kelebihan. Untuk itu, ke depan kami akan mengaturnya agar pendistribusian bisa merata sesuai kebutuhan sekolah,” jelas Fairusi.
Ia menegaskan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan penataan ulang distribusi guru agar pemerataan pendidikan bisa terwujud, terutama di wilayah kepulauan dan pelosok.
Disdik Sumenep berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terkait kebutuhan tenaga pendidik, terutama di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), mengingat pentingnya peran guru dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas.
“Kekurangan tenaga pendidik ini tetap menjadi prioritas kami agar pendidikan di Sumenep bisa berjalan optimal,” tukasnya. [sul.gat]


