27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Visi Sekolah Jelas, Pembelajaran Mendalam Tuntas

Oleh:
Nikmatil Hasanah
Kepala SMAN 1 Kapongan, Kabupaten Situbondo

Pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang dikembangkan untuk menjawab tantangan global. Pendekatan ini menekankan pada proses belajar bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan, mengajak murid bukan sekedar menghafal, tetapi turut memahami dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan secara holistik melalui olah rasa, olah pikir, olah raga dan olah hati.

Pembelajaran mendalam bukan sekadar transfer informasi, melainkan sebuah perjalanan aktif murid dalam membangun pemahaman yang kokoh, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan mampu mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks nyata.

Pelaksanaan pembelajaran mendalam yang efektif dibutuhkan perencanaan program pengelolaan yang matang. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu memahami berbagai tahapan dan komponen pengelolaan pembelajaran mendalam. Proses tahapan pengelolaan tersebut perlu memperhatikan potensi dan sumber daya yang mendukung kerangka pembelajaran mendalam yang meliputi praktik pedagogis, penciptaan lingkungan belajar, kemitraan pembelajaran, dan pemanfaatan digital.

Peran kepala sekolah dalam pembelajaran mendalam telah bergeser menjadi lebih dinamis dan menyeluruh. Kepala sekolah berperan sebagai teladan (role model) yang tidak hanya mengelola, tetapi juga secara aktif menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang praktik pembelajaran mendalam. Kepala sekolah juga berperan sebagai penggerak (activator) yang memicu semangat inovasi dan kreativitas di antara guru dan murid, memastikan setiap elemen sekolah tergugah untuk mencapai potensi maksimal.

Lebih dari itu, kepala sekolah adalah collaborator yang menjembatani komunikasi dan kerja sama antara semua pihak, yaitu guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Sebagai pembangun budaya (culture builder), kepala sekolah berperan strategis dalam membangun budaya sekolah yang mendukung pembelajaran mendalam dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, aman, nyaman, sekaligus mendorong kolaborasi serta eksplorasi.

Berita Terkait :  DPRD Jatim Apresiasi Kementan dan Satgas Pangan Bongkar Beras Oplosan, Kerugian Capai Rp99 Triliun!

Keberhasilan implementasi pembelajaran mendalam juga sangat bergantung pada kesiapan satuan pendidikan, khususnya pada kepemimpinan kepala sekolah yang menyelaraskan visi sekolah dengan pendekatan ini. Menurut Senge (2006) dalam bukunya The Fifth Discipline: The Art & Practice of The Learning Organization, visi satuan pendidikan yang ideal harus mencerminkan prinsip learning organization (organisasi pembelajar), yang menempatkan sekolah bukan hanya sekadar tempat belajar bagi murid, tetapi juga menjadi komunitas yang terus berkembang, dan menjadi pemantik atau trigger bagi kepala sekolah, guru, murid, dan masyarakat, secara aktif belajar bersama untuk mencapai visi bersama.

Visi sekolah yang jelas akan menjadi pemandu bagi seluruh pemangku kepentingan di sekolah untuk bergerak ke arah yang sama. Penyelarasan visi dengan prinsip dan karakteristik pembelajaran mendalam akan memudahkan sekolah dalam mengalokasikan sumber daya, merancang kurikulum, menyiapkan guru-guru kompeten, dan membangun kemitraan yang mendukung proses belajar mengajar secara mendalam.

Sebaliknya, visi sekolah yang kurang terdefinisi atau tidak sejalan dengan pembelajaran mendalam akan berpotensi menimbulkan ketidaksesuaian kebijakan dan praktek pembelajaran di lapangan. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mampu secara aktif menjadikan visi sekolah sebagai panduan dalam mengelola pembelajaran, termasuk pemanfaatan teknologi digital, penyusunan rencana pembelajaran, dan penentuan strategi asesmen yang autentik dan holistik.

Visi sekolah yang jelas juga memungkinkan pengembangan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran mendalam. Sekolah dapat menciptakan suasana yang ramah anak, aman, nyaman, dan menyenangkan, sehingga siswa termotivasi untuk aktif mengeksplorasi dan berbagi ide. Lingkungan seperti ini memberikan ruang bagi gaya belajar beragam dan pembelajaran yang bermakna secara kontekstual.

Berita Terkait :  Mudahkan Investasi, Pemkot Batu Siap Turunkan Angka Kemiskinan

Selain itu, visi yang kuat juga menuntun kepala sekolah membangun kemitraan dengan seluruh ekosistem pendidikan seperti guru, orang tua, komunitas, dan mitra profesional lainnya. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan pembelajaran mendalam karena dapat memperkaya sumber belajar dan pengalaman siswa sekaligus memperkuat keterlibatan semua pihak dalam proses belajar-mengajar.

Lebih jauh, penerapan visi sekolah yang selaras dengan pembelajaran mendalam menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan schooling without learning, yaitu fenomena yang muncul ketika siswa mengikuti sekolah tanpa memperoleh manfaat pembelajaran yang bermutu dan efektif. Visi sekolah yang terdefinisi dengan baik adalah fondasi utama agar pembelajaran mendalam bisa tuntas dan mampu menjawab tantangan pendidikan modern.

Kepala sekolah adalah nahkoda yang memastikan seluruh kebijakan, strategi pembelajaran, dan pengelolaan sumber daya yang selaras dengan visi tersebut. Dengan kepemimpinan yang demikian, pendidikan di Indonesia diharapkan dapat melangkah ke arah pembelajaran yang bermakna, membentuk individu unggul yang siap menghadapi perubahan dunia dengan kompetensi dan karakter yang kuat.

———- *** ————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru