28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Didatangkan dari Australia, 1.080 Ekor Sapi Perah Diserahkan ke Peternak


Gubernur Khofifah Optimistis Tingkatkan Produksi Susu dan Dorong Pemerataan Ekonomi
Kab Probolinggo, Bhirawa
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan secara simbolis menyerahkan sebanyak 1.080 ekor sapi perah bunting jenis crossbreed kepada peternak mitra PT Greenfield di Jawa Timur, Selasa (15/7) .

Penyerahan yang dilaksanakan di Jl. Raya Lumbang Desa Km 3, RT.5, Kec. Tongas, Kabupaten Probolinggo, ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai target swasembada protein hewani nasional, termasuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, mewakili Menteri dan Wakil Menteri Pertanian yang berhalangan hadir, menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil mencapai swasembada untuk dua komoditas utama: daging ayam dan telur ayam, dengan surplus masing-masing 0,12 juta ton dan 0,17 juta ton.

Namun, untuk daging sapi dan susu, Indonesia masih sangat bergantung pada impor-masing-masing sekitar 52% dan 79% dari kebutuhan nasional. Oleh karena itu, program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN) tengah didorong melalui Instruksi Presiden serta masuk dalam Proyek Strategis Nasional di Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2025 RPJMN 2025-2029.

“Untuk memenuhi target swasembada susu pada 2029, kita butuh tambahan 1 juta ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan,” ujar Agung.

Agung menambahkan, pemerintah telah membuka akses impor dari berbagai negara, termasuk Australia, Selandia Baru, Meksiko, Amerika Serikat, dan terakhir Brasil, yang telah dinyatakan bebas PMK tanpa vaksinasi.

Berita Terkait :  PKB Desak Bentuk Pansus Bank Jatim, Golkar Pilih Jalur Rekomendasi

Dari data komitmen investasi 2025-2029, tercatat sudah ada 196 pelaku usaha yang akan mengimpor hampir satu juta ekor sapi perah. Khusus pada 2025, 193 pelaku usaha akan memasukkan 48.754 ekor sapi perah dan 82 pelaku usaha akan mengimpor 52.054 ekor sapi potong.

Salah satu pelaku usaha yang aktif mendukung program ini adalah PT Greenfield, yang menggandeng peternak lokal dan menargetkan pengembangan peternakan skala besar di Blitar, Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan dukungan penuh atas program tersebut. “Silakan segera diidentifikasi dan dilaporkan. Insyaallah bisa terealisasi tahun ini,” ujar Khofifah.

Pemerintah juga terus menjajaki lahan seluas 1,7 juta hektar yang tersedia untuk pengembangan peternakan, meski masih menghadapi kendala akses lahan milik BUMN, kementerian, maupun pemerintah daerah.

“Ini berbeda dengan China, yang mampu menyelesaikan izin lahan hanya dalam waktu sebulan,” kata Agung menambahkan.

Hingga 10 Juli 2025, Kementan telah berhasil merealisasikan impor 25.097 ekor sapi indukan, terdiri dari 11.375 ekor sapi perah dan 13.722 ekor sapi potong, melalui skema kemitraan dengan peternak lokal.

“Kami ingin para investor dan peternak lokal terus bersinergi. Kehadiran 1.100 ekor sapi hari ini adalah hasil dari kerja sama semua pihak,” ucap Agung.

Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur menjadi lumbung pangan nasional dengan kontribusi besar terhadap produksi tebu, padi, telur, hingga ayam ras.

Berita Terkait :  Bandara I Gusti Ngurah Rai Memohon Maaf

“Produksi gula per hektar di Jatim sudah mencapai 20 ton, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 5 ton,” ujarnya.

Gubernur juga menyoroti pentingnya kemitraan pemerintah dan swasta dalam membangun ekosistem peternakan yang produktif dan berkelanjutan. Ia mengapresiasi peran PT Japfa, PT Greenfield, PT Sntori, serta dukungan pembiayaan dari Himbara (Mandiri, BRI, BNI) dan Bank UMKM Jatim.

“Semua sapi perah yang dikirim dalam keadaan bunting. Ini adalah kabar baik, karena akan meningkatkan produksi susu dari Jawa Timur untuk mendukung kebutuhan nasional,” kata Khofifah.

Menurutnya, distribusi 1.080 ekor sapi perah ini akan mencakup lima wilayah, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Kediri.

“Ini bukan hanya tentang produksi susu, tetapi juga menciptakan sumber ekonomi baru, lapangan kerja, dan memperkuat kemitraan peternak di daerah,” lanjutnya.

Dengan populasi sapi perah Jawa Timur yang menyumbang 40% populasi nasional, pemerintah pusat menjamin penyerapan susu peternak melalui kerja sama industri dan rumah susu berbasis masyarakat, termasuk distribusi ke dapur program MBG.

“Saya berharap program kursus dan pembiayaan khusus juga tersedia bagi peternak sapi perah, sebagaimana kursus untuk tebu,” tegas Khofifah. [fir.riq.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru