Aktivitas pekerja di Perum Bulog Cabang Bojonegoro, Senin (14/07/2025).
Bojonegoro,Bhirawa.
Perum Bulog Cabang Bojonegoro mengalami perlambatan dalam penyerapan gabah dari petani akibat keterbatasan kapasitas gudang penyimpanan yang telah penuh. Kondisi ini menghambat proses pembelian gabah di tengah masa panen yang masih berlangsung di wilayah Bojonegoro.
Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, menyebutkan bahwa biasanya Bulog mampu menyerap sekitar 1.000 ton gabah per hari. Namun, saat ini jumlah tersebut menurun drastis menjadi sekitar 500 ton per hari.
“Normalnya sehari Bulog bisa menyerap sekitar 1.000 ton, namun karena gudang sudah terisi penuh, rata-rata penyerapan hanya 500 ton sehari,” ujar Ferdian, Kemarin (14/7).
Bulog Bojonegoro diketahui memiliki tiga gudang utama yang terletak di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu (Bojonegoro), Gudang Beras Wire di Kabupaten Tuban, dan Gudang Beras di Babat, Kabupaten Lamongan. Selain itu, Bulog juga menyewa beberapa gudang milik swasta sebagai tempat penyimpanan tambahan.
Menurut Ferdian, total kapasitas penyimpanan yang telah terisi mencapai 19.000 ton beras. Padahal, target serapan tahun ini masih tersisa sebanyak 15.000 ton.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya telah melakukan pencarian gudang tambahan di sekitar 20 titik di wilayah kerja Bulog. Namun demikian, rata-rata gudang yang ditemukan telah disewakan untuk kebutuhan penyimpanan komoditas lain seperti tembakau.
“Sebagian besar gudang di wilayah ini memang digunakan untuk penyimpanan tembakau, sehingga kami cukup kesulitan mendapatkan tempat penyimpanan tambahan,” tambahnya. (bas.hel).


