Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Sidoarjo, Drs Redy Kusuma Msi, mengingatkan warga Kabupaten Sidoarjo agar tak percaya bila ada panggilan telpon, catting WA dan SMS, yang menyampaikan akan membantu untuk aktivivasi maupun update, terhadap IKD atau Identitas Kependudukan Digital yang telah dimiliki.
”Abaikan, itu bohong, itu penipuan, kalau mau aktivasi dan update IKD, datang langsung ke kantor Dispenduk maupun ke 18 kantor kecamatan maupun ke MPP Sidoarjo,” kata Redy, Senin (14/7) kemarin.
Penipuan aktivasi maupun update IKD, tidak hanya teejadi di Kabupaten Sidoarjo , tetapi hampir merata se Indonesia. Karena saat ini modus penipuan berubah-ubah. Untuk aktivasi maupun update IKD, kata Redy, harus dilakukan secara face to face atau tatap muka. Tentunya dengan pegawai yang berkompeten. Yakni pegawai Dispendukcapil.
”Juga untuk aktivasi maupun update IKD tidak ada biayanya, semuanya gratis,” tegas Redy.
Menurut Redy, saat ini dari 1.5 juta warga Sidoarjo yang memiliki KTP elektronik, sudah ada 250.000 warga atau 14% yang sudah memiliki IKD. Ditargetkan pada tahun 2025 ini bisa bertambah menjadi 16%.
Redy juga menjelaskan, data dari pusat, Se Indonesia masih sebanyak 14 juta warga Indonesia yang memiliki IKD. Di Kabupaten Sidoarjo, akan terus dilakukan sosialisasi, supaya semakin banyak warga Sidoarjo yang memiliki IKD. Di Kabupaten Sidoarjo, warga yang mengurus KTP elektronik, sementara ini sekaligus juga mempunyai IKD, dengan catatan, memiliki HP android dan alamat email.
”Ini diterapkan, sebelum nantinya ada SE Mendagri yang mengharuskan warga hanya punya IKD saja,” kata Redy.
Saat ini warga ada yang punya KTP elektronik juga mempunyai IKD. Apalagi Karena saat ini, pada sejumlah lembaga, masih belum kompak semua menerima IKD. IKD masih belum merata dimiliki warga Sidoarjo, karena itu, saat ini masih terus proses sosialisasi. Pemerintah akan menerapkan IKD, sebab dianggap bisa mengurangi biaya beban, dalam mencetak KTP elektronik yang biayanya bisa mencapai ratusan milyar. [kus.fen]


