28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Membangun Integritas Akademik

Oleh :
Siti Aminah
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga

Belum lama ini, media sosial diramaikan dengan permasalahan integritas akademik yang dalam bahaya dan tantangan. Bincangan tentang integritas akademik berarti hilangnya rasa tujuan dan makna pendidikan dan penelitian yang kita rasakan di banyak institusi yang terlibat dalam praktik akademis. Higgins (2010) menegaskan bahwa praktik, terutama yang diteliti secara kolektif melalui sudut pandang integritas, memiliki potensi untuk menciptakan tujuan dan pemahaman baru mengenai tujuan (ketika kehidupan moral suatu komunitas telah menurun) serta untuk menghidupkan kembali wawasan etika yang relevan (memulihkan kekayaan dan kepedihan dari apa yang telah menjadi slogan dan kebajikan).

Apabila kita ingin maju dalam pengembangan integritas akademik, kita perlu mempertimbangkan dan menangani secara cermat aturan, prosedur, dan elemen kelembagaan lain yang menciptakan dan mempertahankan ketimpangan kekuasaan melalui hubungan yang kuat dengan hal-hal (barang) eksternal seperti nilai dan ijazah.

Aspek Moral dalam Integritas Akademik
Mengingat sains merupakan proses kumulatif, jelas bahwa memanfaatkan studi-studi sebelumnya dalam menyusun skripsi, tesis, disertasi dan studi ilmiah merupakan kewajiban alami. Namun, meskipun memanfaatkan studi-studi yang berbeda, penting untuk menghormati studi-studi tersebut dan mematuhi aturan-aturan tertentu serta etika penelitian ilmiah (Markham, 2007). Integritas akademik merupakan salah satu nilai dasar pendidikan tinggi di dalam ruang pendidikan tinggi di seluruh dunia. Bahkan sebelum kecerdasan buatan ada di mana-mana dalam kehidupan akademis, sektor pendidikan tinggi yang sedang mencari cara untuk melawan plagiarisme dan kecurangan dengan lebih baik. Isu integritas akademik kembali menarik perhatian banyak institusi dan organisasi akademik di seluruh dunia, karena mereka menyatakan komitmen mereka untuk mempromosikannya dan mencegah pelanggarannya.

Berita Terkait :  Efektifkan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial, Dinsos Jatim dan Situbondo Gelar Pelatihan Pilar Sosial

Integritas akademik itu apa? Istilah integritas akademik biasanya digunakan sehubungan dengan karakter seseorang yang diekspresikan dalam lingkungan akademis atau pendidikan, dan khususnya sifat yang diinginkan secara moral: kebajikan. Integritas akademik adalah prinsip utama pendidikan yang menyiratkan bahwa semua anggota komunitas akademik (mahasiswa, pendidik, peneliti, administrator, dan lainnya) bertindak dengan enam nilai inti: kejujuran, kepercayaan, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, dan keberanian. Hal ini juga mengacu pada pengembangan ide-ide otentik, mengakui karya orang lain, dan terlibat dalam proses pembelajaran sendiri.

Pelanggaran integritas dikenal sebagai pelanggaran akademik atau ketidakjujuran. Karena itu, kurangnya integritas merupakan keburukan atau kerusakan karakter seseorang. Penyebab lemahnya integritas akademik/kecurangan akademik sebagai faktor sosial dan perbedaan individu (Richardson, 2004). Hasil riset (Nathanson, dkk., 2006) dan Yang dkk. (2013) menyebut bahwa faktor sosial, motivasi berprestasi, motivasi intrinsik dan ekstrinsik, tekanan eksternal untuk mencapai tingkat prestasi yang tinggi, sikap dosen terhadap ketidakjujuran akademik, dan kebijakan institusi dapat memengaruhi ketidakjujuran akademik.

Faktor-faktor utama yang berperan dalam menarik perhatian pada integritas akademik sebagai isu kritis adalah: (1) massifikasi pendidikan tinggi yang mengarah pada peningkatan signifikan dalam pendaftaran mahasiswa di lembaga pendidikan tinggi; (2) pendidikan transnasional; (3) profil mahasiswa yang semakin beragam, misalnya, bekerja sambil belajar, baik daring maupun di kampus; (4) lingkungan kerja internasional dan nasional yang semakin kompetitif; (5) jangkauan dan dampak media sosial; (6) kemajuan dan diversifikasi kecerdasan buatan yang cepat termasuk pengembangan model pendidikan teknologi baru.

Erosi Integritas Akademik
Infrastruktur teknologi yang sudah tersedia menjadi jebakan dalam menegakkan integritas akademik: plagiarisme, membeli esai (makalah) untuk publikasi dari penulis lepas/kontrak, menggunakan perangkat berteknologi tinggi. Mari kita lihat berjalannya integritas akademik dari sudut pandang penelitian ilmiah, yaitu konsep etika.

Berita Terkait :  Desa Sawotratap Banjir Terparah di Kecamatan Gedangan

Perilaku etis harus dilibatkan dalam semua tahap penelitian ilmiah. Dalam penelitian tersebut, pendapat dosen tentang konsep sains dan etika penelitian dikelompokkan dalam kategori penentuan subjek, pelaksanaan penelitian, dan publikasi penelitian. Dalam kategori penentuan subjek, kode harus berkontribusi pada literatur/pengetahuan, literatur harus ditelusuri secara detail, topik asli harus ditemukan, gagasan orang lain tidak boleh digunakan tanpa izin, dan harus bermanfaat bagi masyarakat. Dalam kategori pelaksanaan penelitian, kode-kode yang disertakan adalah: izin komite etik harus diperoleh, izin aplikasi harus diperoleh, harus menghindari plagiarisme, data penelitian tidak boleh dipalsukan, sumber yang valid dan dapat diandalkan harus digunakan, metode penelitian harus diterapkan dengan benar, partisipan penelitian harus diinformasikan tentang penelitian ini, dan praktik yang akan merugikan partisipan harus dihindari.

Dalam kategori publikasi penelitian, ada peran penting dari etika sebagai elemen yang tak terpisahkan dalam kolaborasi yang sehat dalam proses penelitian ilmiah (Haque dkk., 2022). Ada kode-kode yang wajib disertakan dalam publikasi ilmiah artikel (bagi dosen dan mahasiswa): karya tidak boleh diterbitkan dalam bentuk potongan-potongan yang dapat mengganggu integritasnya. Karya tidak boleh diterbitkan di lebih dari satu tempat (jurnal) dan mereka yang tidak berkontribusi pada penelitian tidak boleh terdaftar sebagai penulis.

Kategori-kategori yang dihasilkan menunjukkan bahwa akademisi dan mahasiswa menjelaskan konsep sains dan etika penelitian berdasarkan proses penelitian ilmiah. Etika mendukung semua tujuan penelitian ilmiah, termasuk pengetahuan, kebenaran, dan penghindaran kesalahan. Penelitian yang dilakukan sesuai dengan prinsip dan aturan etika akan meningkatkan keyakinan terhadap kualitas dan integritas penelitian. Etika dalam penelitian ilmiah memungkinkan peneliti untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap masyarakat.

Berita Terkait :  Bupati Mojokerto Kukuhkan 2.083 Anggota BPD

Bagi ilmuwan, etika ilmiah memiliki cakupan yang secara umum terbagi menjadi dua kategori. Kategori pertama membahas standar metode dan proses, perancangan upaya penelitian, analisis data, interpretasi, dan pelaporan upaya penelitian. Kategori kedua membahas penggunaan subjek manusia dan hewan dalam penelitian dan implikasi etis dari temuan penelitian. Hal ini sudah diterapkan dalam proses pengajuam ijin penelitian kepada BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Standar etika, bersama dengan kedua pendekatan ini, membantu memandu penelitian ilmiah (Bolton, 2002), sehingga tidak ada pemalsuan data dan rekayasa dalam proses pengumpulan data riset. Melampaui prinsip dan aturan etika dalam penelitian ilmiah bisa menimbulkan dampak buruk terhadap masyarakat, lembaga, ilmu pengetahuan, peneliti, mahasiswa, dan semua pemangku kepentingan terkait.

Penutup
Bagi institusi akademik, identitas edukatif telah membebankan kewajiban moral kepada insan-insan kampus untuk mendukung cara-cara perlindungan integritas praktik akademik yang mendorong pembinaan moral untuk para anggotanya, yaitu integritas akademik mereka- dalam ruang interaksi yang demokratis, alih-alih berdasarkan strategi yang didasarkan pada insentif positif atau negatif yaitu hukuman atau pada desain anti-kecurangan, yang memperlakukan anggotanya dengan sikap objektif. Melindungi integritas akademik di dalam institusi pendidikan melalui strategi edukatif demokratis merupakan cara untuk mengejar kebaikan internal praktik akademik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan pembelajaran moral.

————- *** —————-

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru