Bojonegoro, Bhirawa
Desa Pilanggede, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Predikat Terbaik I dalam Lomba Pelaksana Gotong Royong Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.
Capaian ini diumumkan secara resmi melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/392/013/2025, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan keberhasilan Desa Pilanggede dalam melestarikan dan mengembangkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan kepedulian sosial masih tumbuh subur di pedesaan. Desa Pilanggede dinilai mampu mempertahankan nilai-nilai gotong royong sebagai bagian dari budaya hidup, sekaligus berinovasi dalam mengintegrasikannya ke berbagai sektor pembangunan desa.
Kepala Desa Pilanggede, Yaskun, menyampaikan gotong royong di desanya tidak hanya menjadi tradisi turun-temurun, tetapi juga dijalankan secara konsisten melalui berbagai program desa.
“Di Desa Pilanggede, gotong royong adalah budaya hidup yang terus kami pelihara dan kembangkan. Kami menyatukan semangat ini dalam kegiatan infrastruktur, kebersihan lingkungan, hingga kegiatan sosial dan kebudayaan,” ujar Yaskun, Minggu (13/7).
Salah satu inovasi unggulan Desa Pilanggede adalah program ‘Jumat Bersih’, yaitu kegiatan gotong royong rutin yang dilaksanakan setiap Jumat pagi sejak tahun 2017. Program ini tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antar warga.
Desa juga memanfaatkan teknologi, seperti grup WhatsApp warga, untuk mempermudah koordinasi dan memastikan partisipasi secara aktif dan transparan.
Meski begitu, Yaskun mengakui perjalanan menuju prestasi ini tidak lepas dari berbagai tantangan, terutama dalam membangun keterlibatan generasi muda.
“Sebagian dari mereka sibuk dengan pekerjaan atau sekolah, tetapi kami melihatnya sebagai peluang. Kami mengajak mereka melalui kegiatan yang lebih kreatif, seperti kerja bakti memperbaiki lapangan olahraga dan mengadakan turnamen sepak bola,” jelasnya.
Tantangan lainnya adalah menyesuaikan waktu kegiatan gotong royong dengan kesibukan warga, yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani. Sebagai solusi, kegiatan dijadwalkan pada hari libur dengan menyediakan konsumsi sederhana agar kebersamaan tetap terjaga.
Capaian ini juga tidak terlepas dari peran aktif perangkat desa, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga yang terus menjaga kekompakan dan semangat gotong royong. Kolaborasi inilah yang menjadikan Desa Pilanggede layak menjadi juara di tingkat provinsi.
“Penghargaan ini membuat kami semakin yakin bahwa pembangunan desa tidak selalu harus dimulai dari anggaran besar. Semangat gotong royong yang lahir dari kebersamaan dan niat baik bisa menjadi modal utama dalam memajukan desa,” ujarnya.
Ia berharap penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus memperkuat nilai-nilai gotong royong sebagai kekuatan sosial yang membangun Indonesia dari desa. [bas.kt]


