Kota Malang, Bhirawa
727 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) diberangkatkan menuju 56 desa di Kabupaten Malang untuk Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tematik Integratif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat, yang dimulai sejak 9 Juli hingga 8 Agustus 2025. Pelepasan mahasiswa berlangsung pada dua gelombang Rabu (9/7) dan Kamis (10/7) kemarin di Lapangan Parkir FIB Gedung B, kampus UB.
Dekan FIB UB, Sahiruddin, M.A., Ph.D. menyampaikan program ini mencakup pengiriman mahasiswa ke 11 kecamatan, antara lain Wajak, Wonosari, Wagir, Dau, Singosari, Pakis, Pakisaji, Kromengan, Poncokusumo, Bantur, serta beberapa kelurahan di kawasan urban seperti Blimbing, Kedungkandang, dan Klojen Kota Malang.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari integrasi akademik dan sosial, dengan pendekatan tematik yang menyesuaikan kebutuhan masyarakat desa.”Para mahasiswa dibagi dalam 56 kelompok, dengan pembinaan langsung oleh dosen-dosen FIB UB melalui tiga skema utama, yaitu PKM Mahasiswa berbasis PKM Dosen, PKM Tematik Mahasiswa, serta PKM Mahasiswa melalui koordinasi BEM FIB UB,”terangnya.
Sahiruddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab akademik, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter mahasiswa. “PKM ini, membentuk mahasiswa menjadi intelektual transformatif yang berpihak pada masyarakat,”tuturnya.
Selain itu, lanjutnuya mahasiswa belajar untuk mendengarkan, berempati, dan bersama-sama merumuskan solusi setiap persoalan di masyarakat.
Sementara itu, Dr. Istiqomah Wulandari, Ketua pelaksana PKM, menambahkan bahwa luaran program akan diolah menjadi dokumentasi budaya, buku cerita, buku digital, platform edukasi, hingga artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal pengabdian. “Kegiatan ini juga akan diekspos melalui media sosial dan media massa sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas,”terangnya.
Pihaknya ingin PKM ini tidak berhenti sebagai program temporer, tetapi sebagai program berkelanjutan yang menciptakan transformasi sosial berbasis pengetahuan dan budaya.
Tema besar PKM 2025 meliputi, Pelestarian Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan, Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan, Pendidikan Berkualitas dan Inklusif, Penguatan Literasi Digital, serta Pengembangan Kewirausahaan Lokal.
“Pelaksanaan program juga mendapat dukungan dari sejumlah lembaga mitra, seperti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dan Kodim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu,”terangnya.
Sinergi ini memperkuat keamanan, efektivitas koordinasi, dan kualitas pelaksanaan kegiatan di lapangan. Selain itu, PKM FIB UB 2025 menjadi contoh konkret penerapan kolaborasi antara pengetahuan akademik dan kearifan lokal. Dengan menyasar desa sebagai ruang implementasi, mahasiswa diajak untuk melihat realitas masyarakat secara langsung dan melakukan intervensi sosial secara bertanggung jawab.
Kegiatan ini mempertegas posisi FIB UB tidak hanya sebagai institusi penghasil lulusan, tetapi juga sebagai agen perubahan budaya dan sosial. PKM bukan sekadar pengabdian, tetapi investasi jangka panjang dalam membangun masyarakat berbasis nilai-nilai budaya, literasi, dan kemanusiaan. [mut.wwn]


