Surabaya, Bhirawa
Mendukung peningkatan industri grafika di Indonesia, perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) kembali berpartisipasi dalam gelaran Surabaya Printing Expo (SPE) 2025 di Grand City, 9 – 12 Juli.
Dalam kesempatan pameran internasional ini, BFI Finance memberikan kemudahan pembiayaan mesin, baik untuk pembelian maupun pembiayaan kembali (refinancing) terkait kebutuhan dana tunai guna perputaran modal kerja dan operasional usaha.
“Tujuan utama kami hadir dalam SPE ini untuk bersilaturahmi dan berkenalan dengan supplier baru maupun para konsumen. Selain itu juga untuk memantau perkembangan mesin digital saat ini, sehingga nantinya bisa kami kolaborasikan dengan produk BFI,” terang Area Manager BFI Finance Surabaya, Bambang Hartoyo, Rabu (9/7).
Bambang menambahkan dengan bertemu para supplier serta konsumen, kami bisa melakukan update dan itu sudah satu pencapaian yang luar biasa.
“Kami menyediakan berbagai promo menarik hingga 11 Juli mendatang, antara lain promo bunga 0%, bebas biaya admin, dan diskon provisi. Dengan solusi pembiayaan untuk para pelaku usaha, BFI Finance mendorong agar pemanfaatan inovasi teknologi ini dapat memberikan kesempatan dan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi ekosistem dunia grafika dan percetakan di Indonesia,” jelas Bambang.
Adapun promo bunga 0% diperuntukkan sepanjang tahun pertama bagi para debitur melalui supplier rekanan yang bekerja sama dengan BFI Finance.
Juga bebas biaya admin dan potongan biaya provisi berlaku bagi debitur yang mengajukan pembiayaan selama periode program promo, yakni hingga 30 Oktober 2025.
Sementara itu, industri grafika memiliki potensi yang terus berkembang, terutama karena perannya dalam mendukung industri manufaktur dan kreatif.
Salah satu faktor pendukung industri percetakan di Indonesia untuk kian tumbuh adalah semakin berkembangnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memerlukan sentuhan industri grafika, termasuk percetakan untuk memperkuat branding produknya.
Untuk sektor produktif terkait pembiayaan mesin ini, BFI Finance melayani mulai dari industri bisnis percetakan, manufaktur, woodworking, food beverage, supporting machineries (genset/welding), industri alat kesehatan, dan IT equipment. Tak hanya badan usaha berbentuk CV/UD/FA/PT, konsumen atau debitur perorangan juga dapat difasilitasi.
Di Jawa Timur sendiri, pembiayaan mesin paling banyak berasal dari jenis aset mesin printing.
Animo pembiayaan mesin juga tetap terjaga baik ditandai dengan kenaikan pembiayaan baru secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 13% periode Januari hingga Maret 2025.
“Sampai bulan Maret untuk Jawa Timur sudah mencapai di angka 13% di semua mesin, sedangkan populasi printing mencapai 43% di Jatim sendiri,” pungkasnya. [riq.hel]


