M Nawawi
Wakil Wali Kota Pasuruan, M Nawawi menegaskan program percepatan penurunan stunting di Kota Pasuruan terus digaungkan.
Terlebih, pentingnya menjalankan proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang sesuai prosedur dan penuh tanggung jawab.
Hasil dari kerja keras tersebut, angka stunting di Kota Pasuruan menurun secara signifikan.
“Kami mengapresiasi kerja keras seluruh elemen, terkait sudah berkontribusi menurunkan angka balita stunting secara signifikan,” ujar Mas Nawawi, Selasa (8/7).
Berdasarkan verifikasi dan validasi (verval) pertama mencatat sekitar 950 balita stunting di tahun 2024. Sedangkan di tahun 2025, jumlahnya turun menjadi 632 balita setelah verval.
“Dan ini bukan capaian yang kecil, tentu kami harus terus mendorong. Tujuannya, stunting bisa ditekan hingga 0 persen,” kata Mas Nawawi.
Ia juga meminta agar sosialisasi pencegahan stunting digencarkan secara masif. Terutama dengan memanfaatkan era digitalisasi.
“Kita saat ini hidup di era digital. Sehingga, pendekatan komunikasi dan edukasi juga harus menyesuaikan. Manfaatkan media sosial, platform digital serta teknologi informasi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama para orang tua muda,” imbuh Mas Nawawi.
Mas Nawawi juga menekankan pentingnya membangun semangat kerja yang kuat di tengah tantangan efisiensi anggaran.
“Di mulai dari lurah, camat, hingga dinas pengampu, semuanya harus punya jiwa pejuang. Di era efisiensi ini, kita harus tetap bergerak cepat, tepat, dan tidak kehilangan semangat. Makanya, semua pihak harus peduli tekan stunting,” papar Mas Nawawi.
Grebek Stunting 2025 direncanakan akan melibatkan lintas sektor dan menjadi program strategis Pemerintah Kota Pasuruan untuk mempercepat penurunan angka stunting demi mewujudkan generasi sehat, cerdas dan unggul di masa depan.
“Kita harus jadi manusia yang berdampak untuk semua,” ucap Mas Nawawi. [hil.gat]


