25 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Profesor Malaysia Ingatkan Batasan Penggunaan AI di Pendidikan


Surabaya, Bhirawa
Profesor bidang Teknologi Informasi dari Malaysia, Prof. Ts. Dr. Rosziati Ibrahim mengingatkan pentingnya sikap kritis terhadap penggunaan teknologi. Ini seiring dengan meningkatnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan.

Prof. Rosziati, yang berasal dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), hadir bersama Prof. Ts. Dr. Faaizah Binti Shahbodin dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) dalam acara kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin), Fakultas Teknik Untag Surabaya.

Dalam paparannya, Prof. Rosziati menekankan bahwa pemanfaatan AI seperti ChatGPT dapat sangat membantu dalam proses belajar dan riset, namun penggunaannya tidak boleh melampaui batas.

“ChatGPT memberi kita kemampuan untuk mengevaluasi seberapa besar peran AI dalam tugas kita. Tapi jika penggunaan AI melebihi 50 persen, kita perlu waspada agar tidak hanya mengandalkan teknologi, melainkan tetap mengasah kemampuan berpikir kita,” ujarnya,Senin (7/7).

Ia menegaskan, kemajuan teknologi seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan kecerdasan manusia, bukan untuk menggantikan peran berpikir kritis. “Ketika kita bermain dengan algoritma, kita memperoleh pengetahuan baru. Untuk menghadapi pengetahuan mesin yang semakin kompleks, kita perlu meningkatkan kecerdasan dan kebijaksanaan. Kita juga harus memahami arsitektur pengetahuan sebagai dasar dalam teknologi,” tambahnya.

Kaprodi Sistekin Untag Surabaya, Yusrida Muflihah, menyatakan kehadiran dua narasumber internasional ini merupakan bagian dari program internasionalisasi prodi, sekaligus untuk memperkaya wawasan mahasiswa tentang perkembangan AI global.

Berita Terkait :  Tiba dari Myanmar, Tujuh Nelayan Aceh Turut Disambut Haji Uma dan Pemerintah di Bandara Kuala Namu

“Mahasiswa perlu tahu bagaimana AI digunakan secara etis dan efektif. Kami ingin mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menilainya secara kritis dalam konteks akademik dan riset,” jelas Yusrida.

Kuliah tamu ini juga dikaitkan langsung dengan mata kuliah Metodologi Penelitian yang sedang ditempuh mahasiswa semester empat, sehingga materi yang disampaikan bisa langsung diaplikasikan dalam penyusunan tugas akhir.

“Ini merupakan kali pertama UTHM dan UTeM mengisi visiting lecture di Prodi Sistekin. Kami sedang memulai langkah internasionalisasi di tingkat prodi. Dalam dua bulan terakhir ini, ini merupakan kunjungan dosen asing yang kedua. Sebelumnya kami juga menghadirkan tamu dari dua universitas dari Malaysia,” ungkap Yusrida.

Lebih lanjut, Yusrida menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa secara akademik, tetapi juga memberikan gambaran tentang arah riset di luar negeri, khususnya di bidang kecerdasan buatan.

“Kami ingin mahasiswa merasakan langsung bagaimana jika yang mengajar berasal dari luar negeri. Mereka bisa mendapat insight baru, termasuk dari hasil-hasil penelitian dosen tamu yang bisa dijadikan referensi untuk tugas akhir. Tema yang dibahas kali ini terkait dengan Artificial Intelligence dan metodologi penelitian,” imbuhnya. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru