26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Atasi Inflasi IPK, PCU Dorong Evaluasi Holistik dan Pengembangan Soft Skills


Surabaya, Bhirawa
Akademik Petra Christian University (PCU) menyoroti fenomenal inflasi IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) mahasiswa Indonesia yang terus merangkak naik dari tahun ke tahun, memaksa para akademisi, industry untuk berkaca lebih jujur pada makna sebuah angka.

Wakil Rektor bidang Akademik PCU, Prof. Dr. Juliana Anggono, S.T., M.Sc., mengatakan kenaikan IPK di Indonesia mulai terjadi sejak pandemi COVID-19, fenomena tersebut ibarat dua sisi mata uang. Senin, (7/7).

“Bisa jadi ada peningkatan kapasitas belajar karena digitalisasi pembelajaran, tapi ada kekhawatiran terkait validitas nilai yang diperoleh karena risiko inflasi akademik,” jelasnya.

Lanjut Julian menyampaikan korelasi antara nilai dan kompetensi tak selalu linier, selah satu penyebabnya adalah standar penilaian yang longgar dan rubrik asesmen yang belum seragam.

“Belum lagi kompetensi lulusan sering kali diberikan tanpa uji nyata yang ketat, persoalan kian rumit ketika angka IPK menjadi tolok ukur utama keberhasilan, sementara pasar kerja menuntut lebih dari sekadar transkrip nilai,” ujaranya.

Selain itu Julian menyoroti dunia nyata mahasiswa hadapi setelah lulus sangat menghargai kemampuan konkret, seperti problem solving, kolaborasi, dan adaptasi, lulusan yang mengantongi predikat cum laude sekalipun belum tentu sepenuhnya siap menghadapi dinamika profesional dan bisnis, jika tidak dilengkapi dengan kemampuan interpersonal (soft skill) yang relevan.

“Untuk menjaga IPK tetap relevan sebagai indikator prestasi, perlunya evaluasi yang holistik, Monitoring pembelajaran, pelatihan dosen, serta asesmen eksternal dari dunia industri jadi prasyarat agar IPK benar-benar mencerminkan kompetensi, trend peningkatan IPK tidak terjadi di semua fakultas, dari situ inovasi pembelajaran dilakukan melalui kurikulum Whole Person Education, nantinya lulusan mahasiswa tak hanya diukur dari aspek akademik dalam bentuk IPK saja,” ucap Julian.

Berita Terkait :  Fapet UB Kenalkan Suplemen Konsentrat Penambah Berat Harian Ternak

Julian menambhakan Selain hard skills, mahasiswa dinilai dari keaktifan mereka dalam mengembangkan aspek spiritual, emosi, sosial, dan mental melalui kegiatan Service-Learning serta kegiatan kemahasiswaan yang diperhitungkan sebagai Satuan Kredit Kegiatan Kemahasiswaan (SKKK), syarat minimum SKKK yang perlu dipenuhi untuk syarat wisuda.

“Tengah laju inflasi IPK tak terbendung, tantangan terbesar bagi pendidikan tinggi Indonesia bukan sekadar menjaga angka, melainkan memastikan setiap digit nilai itu berdiri di atas fondasi kompetensi yang autentik,” imbuhnya. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru