Situbondo, Bhirawa
Bank Jatim secara resmi menyerahkan bantuan sebanyak 455 tenda portabel kepada Pemkab Situbondo. Bantuan tersebut sedianya dikhususkan kepada stand UMKM yang membuka usaha di sepanjang jalan Ahmad Yani hingga Jalan PB Sudirman.
Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh Vice President Corporate Secretary Bank Jatim, Fenty Rischana dengan didampingi Pemimpin Cabang Situbondo, Didik Yanuardi, kepada Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, dalam acara Car Free Day (CFD) di Alun-alun Kota Situbondo , Minggu (6/7).
Vice President Corporate Secretary Bank Jatim, Fenty Rischana menegaskan, bantuan 455 tenda portabel tersebut berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim. “Ya, bapak bupati, kami siap untuk membersamai Situbondo Naik Kelas. Di antaranya kami menyerahkan sebagian dana CSR kepada Kabupaten Situbondo berupa 455 tenda portabel kepada UMKM yang digunakan saat CFD setiap Minggu,” tutur Fenty.
Fenty menambahkan, pemberian bantuan 455 tenda portabel tersebut merupakan wujud nyata dukungan Bank Jatim untuk memajukan UMKM di Kabupaten Situbondo. “Semoga dengan adanya tenda portabel ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Situbondo. Sehingga program UMKM naik kelas. Termasuk Kabupaten Situbondo juga naik kelas,” terang Fenty.
Di sisi lain Pemimpin Bank Jatim Cabang Situbondo, Didik Yanuardi menuturkan bahwa program CSR ini merupakan program rutin sebagai bentuk kepedulian Bank Jatim kepada masyarakat Situbondo, khususnya hari ini dengan pemberian CSR 455 tenda kepada UMKM untuk naik kelas. “Dengan harapan UMKM naik Kelas menuju Situbondo naik kelas. Terima kasih kepada Pemkab Situbondo yang telah memberikan ruang sinergitas kepada Bank Jatim dalam membangun Situbondo Naik Kelas,” sebut Didik Yanuardi.
Sementara itu, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan, program UMKM menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Situbondo dalam lima tahun ke depan. “Itu adalah gambarannya ya. Tentu dengan target kami ada penurunan angka kemiskinan 2 persen. Jadi dari 11,51 persen angka kemiskinan saya berharap di akhir masa jabatan saya nanti minimal ada di angka 9 persen,” urai Mas Rio, panggilan akrabnya.
Mas Rio menegaskan, ada tiga permasalahan klasik yang dihadapi UMKM, termasuk di Situbondo. Yakni permodalan, pendampingan dan pemasaran. “Saya sudah melakukan riset sendiri di Situbondo, untuk kebutuhan UMKM ini ada tiga, yaitu permodalan, pendampingan dan pemasaran. Di sini pemerintah daerah tidak bisa berdiri sendiri. Untuk itu saya sangat berharap dukungan dari perbankan sebagai mobilitas ekonomi dunia bisnis. Saya berharap banyak perbankan yang turun langsung menyentuh pelaku usaha di Situbondo,” pungkas Mas Rio seraya mengucapkan rasa terimakasih atas bantuan CSR dari Bank Jatim.[awi.ca]


