Tulungagung, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menyimpulkan kejadian keracunan makanan dalam pelaksanaan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa nasi soto di Posyandu 1 Dusun Wonorejo pada Senin (16/6) lalu akibat paparan bakteri yang terkontaminasi lingkungan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tulungagung, Desi Lusiana Wardhani, Selasa (1/7), mengungkapkan dari kejadian yang mengakibatkan 58 orang mengalami diare disimpulkan telah terjadi kejadian keracunan makanan di Desa Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol, akibat dari mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan/zat/kuman yang menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan. “Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya paparan bakteri Salmonella sp dan Enterobacter pada sampel makanan yang diperiksa. Kontaminasi bakteri bisa disebabkan karena kontaminasi lingkungan,” ujarnya.
Ia menyebut kesimpulan tersebut didapat setelah Dinkes Kabupaten Tulungagung mendapat hasil dari laboratorium RSUD dr Iskak Tulungagung dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Surabaya. “Hasil laboratorium menunjukkan terdapat kontaminan pada sampel makanan berupa bakteri dan pada sampel feses pasien ditemukan adanya aktifitas bakteri yang tidak normal, akan tetapi sumber kontaminan tersebut masih belum bisa dipastikan,” terangnya.
Selanjutnya, Desi Lusiana mengungkapkan pula jika dari pemeriksaan lanjutan sampel pada penjamah makanan soto di Laboratorium RSUD dr Iskak Tulungagung tidak ada pertumbuhan bakteri patogen pada sampel Rectal Swab. Hasil laboratorium menunjukkan tidak ada pertumbuhan bakteri Vibrio Colera, Salmonella sp, Shigella sp dari hasil identifikasi Escherichia Coli.
“Bakteri yang tumbuh merupakan flora normal saluran cerna Escherichia Coli. Kejadian keracunan makanan saat ini sudah selesai dengan tidak ditemukan lagi kasus baru,” paparnya.
Seperti diketahui, sehari setelah pelaksanaan PMT di Posyandu 1 Dusun Wonorejo terdapat 58 orang yang mengalami keluhan dengan dugaan keracuanan makanan. Mereka semua mengeluhkan diare. Bahkan empat di antaranya menjalani rawat inap di RSUD dr Iskak Tulungagung dan Klinik dr Emi.
Menjawab pertanyaan, Desi Lusiana menyatakan sebagai bahan evaluasi semua posyandu di Tulungagung ditekankan untuk berhati-hati dalam pemberian PMT. “Kami sudah meminta untuk posyandu di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung untuk lebih berhati-hati. Makan harus bersih,” pungkasnya.(wed.ca)


