24 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Inflasi Jatim Juni 2025 Sentuh 2,02 Persen, Kenaikan Harga Perawatan Pribadi dan Bahan Pangan Jadi Pemicu

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Provinsi Jawa Timur mencatat laju inflasi sebesar 2,02 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni 2025.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran masyarakat, terutama di sektor perawatan pribadi, makanan, dan kesehatan.

Inflasi y-on-y ini diukur dari kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,37 pada Juni 2024 menjadi 108,52 pada Juni 2025.

Adapun inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) tercatat sebesar 0,43 persen, dan inflasi tahun berjalan (year-to-date/y-to-d) sebesar 1,32 persen.

“Secara umum, inflasi bulan ini masih tergolong moderat. Namun perlu dicermati kelompok-kelompok yang mengalami lonjakan signifikan seperti perawatan pribadi yang hampir menyentuh 10 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Zulkipli, M.Si, Selasa (1/6/2025).

Disampaikannya, Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya menjadi penyumbang terbesar dengan mencatat inflasi tertinggi, mencapai 9,96 persen, dengan sumbangan (andil) terhadap inflasi yoy sebesar 0,65 persen.

Lonjakan terutama berasal dari komoditas emas perhiasan yang menyumbang inflasi hingga 0,55 persen, diikuti oleh pasta gigi, sabun mandi, dan pembalut wanita.

Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 2,51 persen dan menyumbang 0,70 persen terhadap inflasi.

Kenaikan harga komoditas utama seperti beras, kopi bubuk, minyak goreng, dan cabai rawit menjadi faktor utama. Komoditas beras sendiri menyumbang inflasi sebesar 0,21 persen.

Berita Terkait :  Instrumen Fiskal antara Rasionalitas Ekonomi dan Sensitivitas Politik

Kelompok kesehatan juga mengalami inflasi cukup tinggi, yakni 2,23 persen, didorong oleh kenaikan tarif jasa rawat jalan, obat-obatan, dan tarif dokter spesialis.

Kelompok yang menekan Inflasi yaitu Informasi dan Komunikasi
Satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, dengan penurunan indeks sebesar 0,52 persen.

Deflasi ini dipengaruhi oleh turunnya harga telepon seluler dan laptop/notebook, yang secara total menyumbang deflasi sebesar 0,04 persen.

IDari 11 kota dan kabupaten yang disurvei BPS Jawa Timur, Kabupaten Tulungagung mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,76 persen, disusul oleh Banyuwangi (2,64 persen) dan Sumenep (2,52 persen). Sementara inflasi terendah tercatat di Kabupaten Gresik sebesar 1,44 persen, dan Jember (1,70 persen).

Berikut daftar lima wilayah dengan inflasi yoy tertinggi Tulungagung 2,76%, Banyuwangi 2,64%, Sumenep 2,52%, Bojonegoro 2,23%, Probolinggo 2,21%. Dan lima wilayah dengan inflasi terendah Gresik 1,44%, Jember 1,70%, Kediri 1,88%, Madiun 1,90%, dan Surabaya 1,94%.

Zukipli juga mengatakan ada beberapa komoditas memberikan andil besar terhadap inflasi tahunan, antara lain Emas perhiasan (+0,55%), Beras (+0,21%), Kopi bubuk (+0,11%), Minyak goreng (+0,09%).

Kemudian Rokok kretek mesin (SKM) (+0,08%), dan Cabai rawit (+0,07%), Kelapa dan santan jadi (+0,06%), dan Sekolah dasar dan akademi/perguruan tinggi (+0,04%)

Sebaliknya, beberapa komoditas utama memberikan kontribusi terhadap deflasi tahunan, yaitu Daging ayam ras (-0,09%), Bensin (-0,05%), Cabai merah dan bawang putih (-0,04%), Telepon seluler (-0,03%), Ikan mujair, jagung manis, dan kol putih (-0,02% hingga -0,01%)

Berita Terkait :  Optimalisasi Deep Learning untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Menilik data tersebut, Zukipli mengimbau adanya penguatan sinergi antarinstansi dalam menjaga stabilitas harga pangan dan aksesibilitas barang pokok.

BPS Jatim juga menekankan perlunya antisipasi terhadap gejolak harga pada kelompok perawatan pribadi dan makanan menjelang tahun ajaran baru dan musim kemarau panjang. [rac.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru