25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Tolak Uji Seismik KEI, GMK Kembali Demo di Halaman Kantor Bupati Sumenep

Sumenep, Bhirawa.
Aksi unjuk rasa kembali digelar oleh Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK) di halaman Kantor Bupati Sumenep. Dalam aksi yang berlangsung sejak pagi ini, para demonstran membakar ban bekas sebagai bentuk protes atas sejumlah permasalahan yang dinilai belum ditangani serius oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Korlap aksi GMK, Ahmad, Faiq Hasan mengatakan, tuntutan mahasiswa dan masyarakat Kangean tidak muluk-muluk, yakni terkait pemerataan pembangunan di kepulauan, khususnya di wilayah Kangean, karena selama ini dinilai masih tertinggal dibandingkan wilayah daratan.

Penolakan terhadap uji siesmik migas yang dilakukan KEI itu bukan tanpa alasan. Karena selama ini masyarakat kepulauan hanya mendapatkan dampaknya, bukan manfaat dari hasil migas itu.

“Kami datang bukan untuk membuat keributan, tapi untuk mengingatkan pemerintah agar tidak melupakan kami di kepulauan. Infrastruktur rusak, layanan publik terbatas, akses pendidikan dan kesehatan sangat memprihatinkan,” kata Faiq, Rabu (25/06).

Aksi pembakaran ban bekas terjadi sebagai bentuk kekecewaan masyarakat yang diwakili mahasiswa. Selain bakar ban, mahasiswa juga orasi bergantian di halaman kantor bupati. Meski aksi berlangsung dalam suasana panas, aparat kepolisian tetap mengawal jalannya demonstrasi agar tetap kondusif.

“Jangan tunggu kami turun lebih banyak lagi. Kami ini sudah kedua kalinya turun lapangan. Kami menuntut keadilan pembangunan, bukan sekadar janji-janji,” ucapnya.

Sementara itu, dalam pernyataan sebelumnya, Manajer Public and Government Affairs KEI, Kampoi Naibaho, menegaskan bahwa survei seismik 3D merupakan bagian dari upaya eksplorasi migas untuk mendukung ketahanan energi nasional, di tengah tren penurunan produksi.

Berita Terkait :  Dihadapan Puluhan Ribu Jama'ah Khotmil Quran Siak - Riau, Khofifah Gaungkan Semangat Guyub Rukun Membangun Bangsa

“Sosialisasi terkait survei seismik kami lakukan secara bertahap, mulai dari tingkat Provinsi Jawa Timur digabung dengan Kabupaten Sumenep, kemudian dilanjutkan di Kecamatan Arjasa hingga ke desa-desa. Sosialisasi itu melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan,” katanya.[sul.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru