28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Wujudkan Kota Kreatif, Pemkot Probolinggo Dorong Sinergi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

Kota Probolinggo, Bhirawa
Potensi pariwisata di Kota Probolinggo dinilai luar biasa. Namun, pariwisata modern tak lagi semata mengandalkan keindahan alam atau bangunan bersejarah. Saat ini, wisatawan mencari pengalaman otentik yang menyatu dengan cerita lokal, produk khas, serta budaya yang hidup.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminuddin, saat membuka Dialog Ekonomi Kreatif yang digelar di Kampung Seni TRA Bayuangga, Kelurahan Mangunharjo, Senin malam (23/6). “Di sinilah peran ekonomi kreatif menjadi jantungnya. Ekonomi kreatif menjadi corong dalam mendesain dan memasarkan apapun bentuknya secara lebih mudah,” ujar Wali Kota.

Menurut Amin, Dialog Ekraf merupakan wujud komitmen bersama dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif yang terintegrasi dengan sektor pariwisata, demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda. “Bagaimana peran dan porsi pemuda ini kita angkat, agar mampu menggerakkan ekonomi masyarakat melalui ide-ide kreatifnya,” tegasnya.

Dialog yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) ini dihadiri Ketua DPRD Kota Probolinggo Dwi Laksmi Syntha Kusumawardani, Asisten Pemerintahan Madihah, HIPMI, Kadin, Pokdarwis, pelaku ekonomi kreatif, hingga pengelola destinasi wisata.

Sekretaris Dispopar, Fadjar Poernomo, mewakili Kepala Dispopar Rachmadeta Antariksa menyebutkan, sektor ekonomi kreatif di Kota Probolinggo menunjukkan potensi besar. Industri ini dinilai mampu mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka lapangan kerja baru. “Tak cukup hanya dengan pelatihan atau fasilitas. Dibutuhkan ekosistem menyeluruh, mulai dari akses pasar, regulasi, pembiayaan, hingga ruang-ruang kreatif yang produktif dan aman,” ujarnya.

Berita Terkait :  Renovasi Stadion Rejoagung, Pemkab Tulungagung akan Minta Bantuan Pemerintah

Ketua DPRD, Syntha Kusumawardani, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa Perda Ekonomi Kreatif yang disahkan Mei lalu merupakan inisiatif dari Wali Kota Aminuddin saat masih menjadi anggota DPRD periode sebelumnya. “Perda ini penting untuk menumbuhkan ekosistem ekraf yang mandiri di tengah masyarakat. Ekraf mencakup banyak hal, mulai dari perfilman, kuliner, hingga UMKM,” kata Syntha.

Ia juga mendorong Pemkot untuk memfasilitasi penguatan SDM kreatif melalui pelatihan rutin, inkubasi usaha, hingga penyediaan rumah ekraf sebagai pusat pelatihan, ruang display, studio kreatif bersama, serta mendorong digitalisasi dan promosi melalui media sosial. “Kolaborasi influencer dan UMKM, festival ekraf tahunan, pembuatan film lokal, atau Probolinggo Kreatif Week harus dikawal bersama. Kami siap mendukung penuh,” tambahnya.

Dukungan juga datang dari kalangan penggiat budaya. Edi Martono, pengelola Pojok Literasi Arkeologi Sunan Kali Banger, menyarankan agar Pemkot mengangkat destinasi wisata bersejarah di kota ini. Senada dengan itu, Plt Lurah Sukabumi, Angga Pramudya, turut menyampaikan potensi besar di wilayahnya. Ia menawarkan Paket Jelajah Kampung Sukabumi yang mencakup wisata literasi, batik, dan kuliner ikan nila.

Menanggapi usulan tersebut, Wali Kota Aminuddin memastikan akan mengalokasikan anggaran pada tahun 2026 mendatang untuk mendukung pengembangan sektor budaya dan pariwisata. “Di tahun 2026 kita anggarkan untuk mengakomodir semua potensi budaya yang memungkinkan itu, dengan biaya pemerintah. Ini tantangan bersama bagaimana kita mengangkatnya agar semakin dikenal luas,” pungkasnya.[fir.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru