Sidoarjo, Bhirawa
Ketua PMI Sidoarjo, Andjar Surjadiyanto, Sabtu (14/6) akhir pekan lalu, telah memberangkatkan pengiriman perdana 229 liter bahan baku obat derivat plasma ke Korea Selatan. Andjar menyampaikan dalam pengiriman berikutnya akan mengirim sebanyak 300 liter setiap bulannya.
“Perlu diketahui, UTD PMI Sidoarjo termasuk 10 UTD PMI yang telah tersertifikasi dalam cara pembuatan obat yang baik atau CPOB, juga tersertifikasi dari fraksionasi SK Plasma dari Korea Selatan,” komentar Andjar, usai memberangkatkan pengiriman perdana, yang dilakukan di halaman depan PMI Sidoarjo di jalan raya Jati nomor 1 Sidoarjo.
Hadir dalam pengiriman perdana itu, Dirut RSUD SIBAR, dr Abdilah Asegaf, plt Kadinkes Sidoarjo, dr Lhaksmi Herawati, dan semua karyawan PMI Sidoarjo. Disampaikan Andjar langkah ini sebagai kemandirian memproduksi obat-obatan itu. Dengan diproduksi di dalam negeri, harga akan bisa menjadi lebih murah. Selama ini kebutuhan obat Derivat Plasma ini banyak tergantung dari import.
UTD PMI Sidoarjo, kata Andjar, saat ini tengah diberi tugas oleh PMI Pusat untuk bisa menghasilkan bahan baku produk obat derivat plasma (PODP). Seperti albumin, immunoglobulin, yang saat ini harganya cukup tinggi.
Obat derivat plasma seperti Albumin digunakan untuk kasus luka bakar berat dan gagal ginjal yang albuminnya rendah. Harga 1 vial sekitar Rp1.5 juta sampai Rp2.5 juta.Bila bisa diproduksi sendiri, tentunya harganya akan jauh lebih murah. “Pengiriman perdana dari UTD PMI Sidoarjo ini semoga bisa mengurangi ketergantungan import terus,” kata Andjar.
Disampaikan Pemerintah RI saat ini sedang menyiapkan industri fraksionasi plasma untuk menghasilkan produk darah yang memenuhi ketentuan quality, safety dan efficacy. Usaha Pemerintah itu telah dituangkan dalam Permenkes nomor 17/2017 tentang rencana aksi pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan. Dan disebut dalam Permenkes itu, industri fraksionasi plasma menjadi salah satu fokus pengembanan farmasi.
Kunci pengembangan fraksionasi plasma, kata Andjar, adalah bahan baku yang berkualitas dan aman serta bermutu. Maka peranan UTD PMI menurutnya sangat penting dalam menghasilkan bahan baku obat yang berkualitas tersebut. Karena darah nantinya akan diberikan kepada pasien di rumah sakit.[kus.ca]


