Kepala BNN RI Ajak Masyarakat Berkomitmen Perangi Narkoba
Pamekasan, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) menggelar pemusnahan barang bukti narkotika hasil operasi dengan 5 (lima) orang tersangka, di Phadapa Ronggkosukowati, Pamekasan, Madura, Rabu (4/6).
Pemusnahan dipimpin langsung Kepala BNN Republik Indonesia, Komjen Pol Marthinus Hokum, Plt Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, Ketua DPRD Jatim, Kepala Bakowil IV Pamekasan, Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman, Kepala BNNP Jawa Timur, dan Sekdakab Pamekasan, Marsukin.
Acara dilangsungkan dengan deklarasi Anti Narkoba, juga dihadiri Pangdam V Brawijaya, Kapoleda Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Kakanwil Dirjen Pemasyarakatan Jatim, Kepala BNK se Jatim, Ulama, Kepala OPD, Mahasiswa dan Pelajar.
Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Pol Awang Joko Sumanto, dalam laporannya pemusnahan barang bukti narkotika, berupa Sabu sebanyak 6.869,095 gram dan 10.608,417 gram ganja, sebagai komitmen BNN khususnya BNNP Jatim beserta jajaran dalam memberantas jaringan peredaran gelap narkotika di wilayah Jawa Timur.
“Atas pengungkapan kasus ini, BNNP Jawa Timur secara tegas bahwa peredaran narkoba itu harus diberantas dan para pelaku harus ditindak tegas sesuai hokum berlaku. Karena peredaran gelap narkoba merupakan bukti kejahatan bisa mengancam kemanusia dan mengancam peradaban,” kata Aris.
Berdasar rilis BNNP Jawa Timur, ke empat orang tersangka, berinisial RS (52), warga Dsn Co Gunung Barat, Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Pamekasan, dengan BB sebanyak 6.939,220 gram Sabu; Tersangka ZM (27) dan MKM (22), kedua beralamat di Dsn Beludsarirejo, Kelurahan Mojosari, Kecamatan Mantup, Lamongan, dengan BB berupa Ganja seberat 1.095,760 gram.
Sedangkan AS (21), alamat Jln Titro Utomo gg VIII, Kelurahan Landungsari, Kecamatan Dau, Malang, dengan BB narkotika jenis Ganja seberat 3 kilogram. Dan ASP (30), alamat Perum Griya Kencana, Kelurahana Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Gresik, dengan BB seberat 3.976,120 gram Ganja.
Kepala BNN Republik Indonesia, Marthinus Hukom, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Gubernur Jawa Timur, DPRD Jawa Timur, Pemerintah Pamekasan, semua stake holder, ulama dan masyarakat berkometmen untuk membantu BNN dalam rangka perang melawan narkoba. Komitmen-komitmen itu diwujudkan berbagai kegiatan dan dukungan sifat moril.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Jatim sudah merumuskan peraturan daerah dan merumuskan anggaran untuk kegiatan BNNP. Ini sudah modal besar buat BNN, tetapi juga Negara karena kami bekerja dalam sistem Negara Indonesia. Jadi kontribusi pak gubernur dan ketua DPRD Jatim, dan bupati sistem berjalan baik siapun kepala BNN, BNNP sitem menjadi ligesi untuk dikelola,” ucapnya.
Juga disampikan terima kasih kepada pak Kiayi yang luar biasa sudah memberikan solusi, komitmen sudah ikut serta menangani krisis narkoba di Indonesia khususnya di Pamekasan.
Kepada pak wakil Gubernur, Ketua DPRDJatim dan pak Bupati, kita ketahui bahwa hari ini seorang presiden, jenderal Prabowo Subianto menempatkan isu narkoba sebagai isu utama. Ini harus menjadi stunding moral kita bersama, ini juga harus menjadi payung kita bersama, ini juga harus menjadi motivasi kita bersama.
“Saya yakin, ini betul. Presiden hasil intelijen di luar. Narkoba bukan sekedar masalah kamtibmas, masalah keamanan tetapi juga masalah ketahanan nasional. Maka masalah narkoba ini menjadi isu visi misi missioner. Kami sebagai kepala BNN berkomitmen mendukung program-program beliau dengan berkelanjutan mewujudkan visi dan misi beliau.
Selanjutnya, Marthinus mengatakan, hari ini kita mengelar pemusnakan narkoba. Pesan pertama, kita mengajak masyarakat secara luas supaya membangkitkan kesadaran bersama kebencian, kemarahan terhadap barang-barang haram ini. Kedua, BNN menunjukan komitmennya. Bukan hanya memberantas, bukan hanya untuk merehabilitasi tapi membangkitkan, meningkatkan public tras.
“Dan ini menurunkan public tras, karena itu hari ini saya mengajak semua elemen untuk mari kita buktikan sama-sama kurang lebih 7 kilogram Sabu, adalah barang bukti yang sama ditangkap lewat uji laboratorium. Kurang lebih 11 kilogram ganja dengan barang bukti yang sama, baik jumlah maupun isinya. Itulah nilai yang kita bangun hari ini.
Dikatakan, bukti BNN punya komitmen perang pada narkoba, pihaknya minggu depan akan memusnakan 2 ton di tengah-tengah public agar ketakutan masyatakat terhadap pengguna narkotika tidak berulang. Namun ketakutan masyarakat bahaya narkoba harus kita tingkatkan, supaya masyarakat sadar, ada saine killer sekitar kita.
Kepala BNN RI menilai Madura daerah yang sangat luar biasa melahirkan Kiayi-kiayi besar yang memberikan dasar-dasar moral pembangunan manusia. Kitabnya, habbul waton minal iman, lahir dari Madura. Artinya kecintaan terhadap Negara dan Bangsa adalah kecintaan terhadap kemanusian.
“Hari ini kita melaksanakan kecintaan terhadap manusia, menyelamatkan umat manusia, menyelamatkan saudara-saudara kita dari bahaya ancaman narkoba. Hari ini mari kita bersama-sama bangkit melawan para Bandar narkoba. Jangan kita biarkan anak cucu kita, saudara kita, tetangga kita, kawan kita terjerumus dalam penyelenggara narkoba.
Maka itu, Madura basis moral yang kuat, kembalikan simbol perlawanan Negara terhadap sebuah acaman termasuk narkoba di tanah Madura ini. [din.gat]


