25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Magang Edukatif di Kampung Lali Gadget Wonoayu, Lutfiah Rasakan Pembelajaran Kehidupan


Sidoarjo, Bhirawa
Lutfiah, mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mendapatkan pengalaman yang berkesan saat menjalani magang di Kampung Lali Gadget, Desa Bendet, Pagergumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Aktivitas magang di komunitas edukatif ini diorientasikan untuk mengajak anak-anak menjauh sejenak dari dunia digital dan kembali menyentuh dunia yang penuh nilai, permainan, dan kebersamaan.

“Magang disana bukan sekadar menjalani kewajiban akademis. Lutfiah merasa benar-benar terlibat dalam kehidupan sehari-hari komunitas,” tutur Lutfiah kepada Bhirawa beberapa waktu lalu.

Lutfiah dipercaya membantu mengurus admisnistrasi seperti surat perjanjian kerja sama (SPK), menjadi fasilitator dalam kegiatan anak-anak, mendokumentasi kegiatan dan sekaligus editor konten hingga menjadi penanggung jawab pada salah satu kegiatan. Semua peran itu bukan hanya menantang, tetapi juga memperkaya perspektif Lutfiah.

Di balik semua aktivitas tersebut, Lutfiah belajar bahwa dunia anak-anak ternyata sangat luas, berwarna, dan penuh dinamika. Lutfiah mulai mengenal karakter masing-masing anak. Ada anak yang aktif, yang lain pendiam, ada yang mudah di arahkan, ada pula yang sulit dikendalikan.

“Si sinilah benar-benar belajar tentang pentingnya mengelola emosi dan mengasah kesabaran. Hal-hal yang tak pernah saya pelajari utuh di ruang kelas,” jelas mahasiswi asal Bondowoso ini.

Salah satu momen paling berkesan selama magang adalah saat Lutfiah ikut mendampingi anak -anak bermain permainan tradisional dari bambu. Lutfiah baru benar-benar menyadari bahwa bahan sederhana seperti bambu saja bisa menjadi media untuk bermain yang luar biasa kaya manfaat. Mulai dari permainan egrang, tulup, bedhil jepret, mobil-mobilan, hingga alat-alat permainan lainnya semuanya terbuat dari bambu, dan semua permainan tersebut dapat mengalihkan anak-anak dari gadget.

Berita Terkait :  Spema Surabaya Gelar Peringatan Isro Mi'raj

Permainan-permainan ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga mengasah kreativitas anak, melatih motorik anak, dan membantu kerja sama antar anak. Mereka berlari, tertawa, saling membatu satu sama lain, bahkan saling bersaing secara sehat. Dari bambu yang dulunya saya anggap biasa saja, saya melihat betapa besar potensi yang ada dalam membantu karakter anak-anak secara alami.

“Kampung Lali Gadget membuka mata saya bahwa Indonesia bukan hanya apa yang terlihat di layar ponsel saja melainkan ada kehidupan yang sesungguhnya yang bisa disentuh, dirasakan, dan dipelajari dari interaksi manusis dan alam,” jelas Lutfiah yang selama magang di bimbing oleh dosen pembimbing magang Kun Muhammdad Adi, SIKom., MIKom..

Lutfiah menyadari bahwa bermain bukan hanya hiburan bagi anak-anak, tetapi juga bagian penting dari proses untuk tumbuh dan kembang mereka.

Selain ilmu dan pengalaman, Lutfiah juga sangat bersyukur karena bisa memperluas relasi, mengenal banyak orang dari berbagai latar belakang, dan belajar dari setiap interaksi yang terjadi. Semua ini menjadi bekal yang berharga bagi Lutfiah untuk perjalanan Lutfiah ke depan, baik sebagai pribadi maupun professional

Magang di Kampung Lali Gadget bukan sekedar pengalaman. Ia adalah perjalanan batin, pembelajaran kehidupan, dan pengingat bahwa dunia yang semakin digital ini masih ada ruang untuk bermain, bertumbuh, dan belajar secara nyata. [why]

#KomunikasiUntag
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#UnragSurabayaKeren
#EcoCampus
#Kampus Kompeten

Berita Terkait :  Menaker Ingatkan Penerima Beasiswa LPDP Siapkan Diri Hadapi Megatrend Global

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru