25 C
Sidoarjo
Saturday, December 20, 2025
spot_img

100 Hari Setyo Wahono–Nurul Azizah: Bojonegoro Menatap Masa Depan dengan Optimisme Baru

Pemkab Bojonegoro,Bhirawa.
Seratus hari sudah masa kepemimpinan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah berjalan. Dilantik pada 20 Februari 2025, keduanya langsung tancap gas menjalankan roda pemerintahan. Komitmen untuk mewujudkan visi “Bojonegoro Bahagia, Makmur dan Membanggakan” mulai menampakkan hasil dengan dituntaskannya delapan program quick win yang menjadi fondasi penting bagi transformasi Kabupaten Bojonegoro.

Langkah cepat dan terukur itu membawa angin segar. Dalam waktu singkat, Bojonegoro menempati peringkat kelima dalam capaian pembangunan sumber daya manusia (SDM) terbaik di Jawa Timur versi The Republic Institute. Sementara itu, tingkat kepuasan masyarakat mencapai angka 77,5 persen indikasi kuat atas kepercayaan publik yang mulai terbangun.

“Tanpa kebersamaan, semua program tidak akan bisa berjalan maksimal,” tegas Bupati Setyo Wahono, yang akrab disapa Mas Wahono.

Delapan quick win yang berhasil dituntaskan mencakup berbagai sektor strategis: dari transparansi dan pemberdayaan ekonomi, hingga lingkungan hidup dan tata kelola pemerintahan. Program SAPA BUPATI dan Medhayoh menjadi contoh nyata keterbukaan informasi publik.

Masyarakat kini dapat menyampaikan aspirasi langsung ke Bupati, baik melalui forum tatap muka di Pendopo maupun kunjungan langsung ke rumah warga.

Di bidang pengentasan kemiskinan, Pemkab meluncurkan program GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri), yang memadukan pemberdayaan ekonomi dengan ketahanan pangan.

Selain itu, inovasi di sektor pertanian melalui drone sprayer, Petruk Tani, hingga asuransi usaha tani, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menyejahterakan petani.

Berita Terkait :  PLN UIP JBTB Resmikan Program TJSL 2024 Bantuan Usaha Aneka Keripik Khas Tuban

Tak hanya itu, Bojonegoro juga menginisiasi IPAH (Instalasi Pemanenan Air Hujan) di wilayah rawan kekeringan, serta memperluas sambungan PDAM hingga ke desa-desa. Pada sektor pendidikan, program beasiswa diperluas dan Sekolah Pamong Praja pertama di Indonesia, SMAN 2 Pamong Praja, resmi dibuka.

Sementara di bidang kesehatan, peresmian Pusat Layanan Jantung Terpadu di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo menjadi tonggak penting dalam pelayanan medis lanjutan. Layanan berbasis digital seperti SATELIT dan WASIAT turut mendekatkan akses layanan kesehatan kepada warga.

Kepedulian terhadap lingkungan ditunjukkan melalui program SDSB (Satu Desa Satu Bank Sampah) dan penanaman pohon massal. Sedangkan pada tata kelola pemerintahan, 4.001 tenaga honorer telah diangkat menjadi PPPK jumlah terbesar di Indonesia.

Di tengah capaian tersebut, Bupati dan Wakil Bupati juga menegaskan pentingnya gotong royong sebagai roh pembangunan. Pada peringatan 100 hari kerja, keduanya tampak mengenakan kembali baju biru muda yang mereka pakai saat kampanye sebuah simbol bahwa apa yang diraih hari ini adalah hasil dari semangat bersama.

“Baju ini bukan sekadar pakaian. Ini lambang komitmen kami kepada rakyat,” ujar Wabup Nurul Azizah saat menyampaikan laporan kinerja di depan ratusan ASN dan masyarakat.

Capaian seratus hari pertama menjadi pondasi penting untuk langkah-langkah selanjutnya. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengajak seluruh elemen masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk terus membangun koalisi demi terwujudnya Bojonegoro yang lebih maju, inklusif, dan membanggakan. [adv.bas].

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru