Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu membuktikan komitmennya untuk menata dan melakukan pengawasan optimal terhadap kearsipan yang dimiliki. Hal ini ditandai dengan diterimanya Penghargaan Pengawasan Kearsipan Daerah Terbaik II Tingkat Nasional dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Penghargaan prestisius ini diberikan ANRI dalam ajang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan Tahun 2025 yang digelar di Gedung ANRI, Jakarta. Pada pekan yang sama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa juga memberikan penghargaan kepada Disperpusip Kota Batu atas tata Kelola kearsipan yang sangat baik.
Penghargaan Kota Batu ini diterima langsung Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto dari Menteri PANRB Rini Widyantini, didampingi oleh Kepala ANRI. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Pemkot Batu dalam penyelenggaraan kearsipan dengan kategori “AA” atau Sangat Memuaskan. Kategori ini didapat setelah berdasarkan hasil Pengawasan Kearsipan Tahun 2024 Kota Batu mampu menumpulkan nilai 96,42.
“Saya memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Batu, khususnya para arsiparis yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam mewujudkan pengelolaan arsip yang tertib, profesional, dan sesuai dengan standar yang ada secara nasional,” ujar Heli saat dikonfirmasi, Minggu (25/5).
Ia menyatakan bahwa penghargaan ini ia persembahkan untuk seluruh Arsiparis Pemerintah Kota Batu atas hasil kerja keras secara Bersama. Dan ini akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas kearsipan demi mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Diketahui, Rakornas Kearsipan 2025 digelar ANRI pada Kamis (22/5) dengan mengusung tema ‘Ekosistem Kearsipan Digital untuk Pemerintahan Berdayaguna, Kemajuan Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Bangsa’. Acara ini dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini, Kepala ANRI Dr Mego Pinandito, serta sejumlah pejabat tinggi kementerian/lembaga dan para pengelola arsip dari seluruh Indonesia.
Rini Widyantini menegaskan pentingnya peran arsiparis sebagai penjaga memori kolektif bangsa. Ia mendorong percepatan transformasi digital dalam tata kelola kearsipan untuk menunjang efektivitas birokrasi dan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada ANRI atas komitmennya dalam reformasi birokrasi tematik melalui berbagai inisiatif, termasuk sistem digital “SRIKANDI”.
Sementara itu, Kepala ANRI Dr Mego Pinandito dalam sambutannya menekankan bahwa peringatan Hari Kearsipan ke-54 merupakan momen refleksi atas transformasi kearsipan nasional. Ia menyatakan bahwa ANRI terus berupaya memperkuat ekosistem kearsipan digital sebagai bagian dari arah kebijakan pembangunan nasional. Dan prestasi yang diraih Kota Batu dan daerah lainnya diharapkan menjadi motivasi untuk terus mengembangkan sistem kearsipan yang adaptif, modern, dan relevan dengan kebutuhan masa depan pemerintahan berbasis digital.
Di pekan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga memberikan penghargaan kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusi) Kota Batu. Penghargaan diberikan setelah OPD ini mendapatkan predikat Sangat Memuaskan atau kategori ‘AA’ dari Gubernur. Dan penilaian ini merupakan hasil dari evaluasi menyeluruh terhadap implementasi sistem kearsipan di seluruh daerah di Jawa Timur selama tahun 2024.
Disperpusip Kota Batu berhasil menunjukkan tata kelola arsip yang sangat baik, dengan sistem pengelolaan yang tertib, transparan, dan berbasis teknologi informasi. Prestasi ini juga mencerminkan keberhasilan Disperpusip Kota Batu dalam mendukung keterbukaan informasi dan pelayanan publik yang berkualitas.
Dalam beberapa tahun terakhir, Disperpusip Kota Batu aktif melakukan inovasi layanan, termasuk menghadirkan perpustakaan keliling, pojok baca di fasilitas umum, dan pengembangan layanan buku digital untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas. Selain capaian dalam Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) dan Indeks Pembangunan Literasi Manusia (IPLM) di Kota Batu juga menunjukkan tren positif. “Masyarakat Kota Batu dinilai memiliki minat baca yang tinggi, didukung oleh ketersediaan akses literasi yang merata dan mudah dijangkau,” tandas Heli.(nas.kt)


