29 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Kemendiktisaintek Dukungan Transformasi Perguruan Tinggi Era Industri 4.0


UNAIR Serahkan Vaksin ASF dan PMK pada Mitra di HITEX 2025
Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Research Invention & Community Development Exhibition (HITEX) 2025. Kegiatan ini pameran riset berskala nasional. Acara bertajuk HITEX (Research Invention & Community Development Exhibition) tersebut menghadirkan berbagai hasil riset dari peneliti hebat dari UNAIR dan turut serta mengundang 24 PTN-BH di Indonesia.

Turut hadir dalam agenda pembukaan kegiatan tersebut, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Prof Yos Sunitiyoso ST MEng PhD.

Dalam sambutan pembukaannya, Prof Yos menekankan Kemendikti Saintek senantiasa mendukung inisiasi program sebagai langkah integrasi teknologi dan ilmu pengetahuan. “Kemendikti Saintek siap mendukung dari sisi regulasi, fasilitasi pendanaan, dan kemitraan dengan lintas sektor, kementerian lain, serta dunia usaha. Kami mengajak seluruh civitas academica menyatukan langkah dalam membangun perguruan tinggi yang mampu menjawab tantangan zaman,” ujarnya di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C, UNAIR, Selasa (20/5).

Lebih lanjut, Yos menyampaikan Kemendikti Saintek mengusung paradigma baru dalam perumusan kebijakan perguruan tinggi guna mendorong kontribusi yang nyata dan berdampak bagi pembangunan nasional. Paradigma ini menempatkan perguruan tinggi tidak lagi semata sebagai lembaga pendidikan. Melainkan sebagai institusi strategis dalam penciptaan talenta unggul, pengembangan riset dan inovasi, serta sebagai penggerak pembangunan.

Berita Terkait :  Sembilan Fraksi DPRD Mojokerto Sampaikan Pandangan Umum Raperda

Untuk mendukung visi tersebut, Kemendikti Saintek menginisiasi enam program besar riset dan pengembangan berdampak. Program-program tersebut meliputi program pengabdian kepada masyarakat, program peningkatan hilirisasi hasil penelitian, program bina talenta penelitian dan pengembangan. Juga terdapat program pengembangan kemitraan multipihak, program penelitian dan pengembangan, serta program pengembangan kawasan sains dan teknologi.

“Kami ingin mengubah paradigma dari pelaksanaan research yang berfokus topik atau produk, menjadi yang berfokus pada tantangan yang kita alami. Misal kecerdasaan buatan, transisi energi baru dan terbarukan, teknologi pangan dan kesehatan, transportasi dan infrastruktur, serta material maju dan teknologi nano,” ucap Yos.

Kemendikti Saintek menyiapkan langkah pengembangan produk dan penguatan kekayaan intelektual. Langkah ini meliputi pengujian model dan prototipe, innovation sandbox, dan kekayaan intelektual. Setelah produk siap, Yos mengungkapkan skema Kemendikti Saintek mendistribusikan produk tersebut kepada industri.

“Pertama, industry pull, yang merujuk pada langkah di mana kita mengundang industri untuk menyampaikan kebutuhan mereka. Kemudian perguruan tinggi yang sudah melakukan penelitian di bidang itu bisa mengajukan proposal. Skema kedua, technology push, bagaimana produk atau teknologi yang sudah berkembang itu bisa kita push ke industri. Industri yang awalnya tidak tahu menjadi tahu apa yang kita lakukan,” jelasnya.

Skema terakhir adalah jalinan kemitraan perguruan tinggi dengan industri, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah. “Itulah upaya yang kami lakukan dari Kemendikti Saintek, khususnya Direktur Hilirisasi dan Kemitraan. Bagaimana kami mendukung riset ataupun pengembangan yang sudah dilakukan di perguruan tinggi untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan dunia usaha,” pungkas Yos.

Berita Terkait :  Setahun, 287.000 Batang Rokok Ilegal Disita di Wilayah Sidoarjo

Selaras dengan visi peningkatan riset dan teknologi, dalam kesempatan ini UNAIR menyerahkan dua seed vaksin dari hasil riset yang telah dilakukan. Vaksin tersebut yaitu Vaksin ASF (African SWINE Fever) dan Vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menyerang hewan ternak berkuku genap.

Dalam kesempatan ini, Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA menyerahkan seed vaksin secara simbolis kepada mitra dalam rangka pengembangan vaksin secara luas. Hal tersebut harapannya dapat meningkatkan komersialisasi vaksin ke masyarakat. Selain itu, Prof Nasih menekankan pentingnya pengembangan penelitian berdampak di perguruan tinggi.

“Persiapan kedua vaksin ini sudah cukup lama. Kami bekerja sama dengan Badan Karantina Indonesia untuk mengembangkan vaksin ini. Selain itu, vaksin ini sudah sampai ke tahap kerja sama dengan mitra yang mana menjadi tantangan tersendiri. Karena perlunya analisis yang tepat agar tidak hanya efektif, namun juga memberikan keuntungan,” ungkapnya.

Prof Nasih menyebut, ke depannya UNAIR membuka lebar upaya penugasan yang diberikan langsung oleh pemerintah dalam program riset dan inovasi yang dapat berdampak besar bagi masyarakat. Selain itu, dukungan dari pemerintah akan semakin mempermudah proses riset yang akan dijalankan.

“Secara target pasar, apabila bukan obat program dari pemerintah maka akan terdapat sedikit kesulitan yang kita hadapi. Karena itu, kami berharap dengan adanya penugasan dari pemerintah dapat meningkatkan keberlanjutan hasil riset ke depannya. Yang mana pemerintah dapat membantu pengembangan hasil riset dalam skala yang lebih besar,” ungkap Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Berita Terkait :  Berinteraksi dengan Al-Qur'an

Selaras dengan Rektor UNAIR, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Prof Yos Sunitiyoso ST M Eng Ph D menyampaikan bahwa perguruan tinggi perlu mengembangkan inovasi yang tidak hanya berada di laboratorium saja. Namun juga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Saya rasa pengembangan vaksin ini merupakan contoh yang baik. Yang mana riset tidak hanya berhenti sebagai publikasi dan prototipe saja. Namun dapat sampai ke industri dan dapat berkembang di masyarakat. Kami mendukung penuh berbagai riset dan inovasi serta siap menjadi wadah dalam pengembangannya ke depan,” pungkasnya. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru